Editor
KOMPAS.com - Polisi menangkap tiga pelaku penembakan remaja yang memasang spanduk HUT RI di Jalan Yos Sudarso, Kota Medan, Sumatera Utara.
Salah satu pelaku bernama Wahyu Ardinata (21) mengaku motif penembakan itu karena dendam keluarganya dibegal korban berinisial PR (16).
"Karena uwak (abang atau kakak dari orangtuanya) saya sempat dibegal," kata Wahyu saat ditanyai Kepala Polres Pelabuhan Belawan Kompol Janton Silaban terkait alasannya menembak RP di Polres Pelabuhan Belawan, pada Jumat (9/8/2024).
"Kejadiannya empat hari yang lalu di Jalan Selebes. Ada uang Rp 700.000 diambil. Pelakunya pakai sebo dan membawa kelewang," sambungnya.
Wahyu menyampaikan sebetulnya mengenal RP dan pernah berteman dekat. Akan tetapi, ia tak menyangka yang ditembaknya adalah RP. Sebab, RP dalam posisi membelakanginya.
Baca juga: Penembak Pemasang Spanduk HUT RI di Medan Sebut Korban Begal Pamannya
"Dulu sempat kawan dekat. Waktu menembak, saya tidak tahu kalau itu dia," ujar Wahyu.
Hanya saja, waktu itu ia menduga kelompok yang diserangnya adalah pelaku yang membegal keluarganya.
Dirinya pun mengaku salah karena tidak melaporkan persoalan itu ke polisi.
Di lain pihak, Janton pun menyampaikan akan mengonfrontasi keterangan Wahyu ke korban serta melakukan pendalaman lebih lanjut untuk mengungkap apakah pernyataan itu benar atau tidak.
Diduga ada motif lain
Polisi juga masih mendalami motif lain dari penembakan ini karena belum sepenuhnya mempercayai ada latar belakagn dendam.
Menurut Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, salah satu pelaku diduga terlibat jaringan narkoba.
Baca juga: Polisi Sebut Pemasang Spanduk HUT RI di Medan Ditembak Pakai Air Softgun
"Salah satu pelaku CB (Chandra alias Batak), diduga terlibat dalam jaringan narkoba. Ini masih kita dalami, apakah ada unsur lain," kata Janton kepada Tribun-medan Jumat (9/8/2024).
Katanya, saat ini petugas masih mengumpulkan keterangan dari para saksi dan juga warga terkait, agar kasus tersebut terang benderang.
"Saya dengar dari masyarakat mereka ini ada unsur lain," sebutnya.