Baca juga: Jenazah Wanita Setengah Badan Ditemukan di Semak-semak Karangsari Brebes
“Korban ini anak ustaz. Saat itu dia sedang duduk di warung bersama 4 orang kawannya. Tak berselang lama, 6 orang datang dan memanah anak ustaz ini,” kata Janton kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Rabu (21/8/2024).
Setelah kejadian, MR dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan medis.
Namun, nahasnya, MR meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. Akhirnya, jenazah MR dibawa pulang ke rumahnya di Gudang Arang, Lingkungan 28, Kelurahan Belawan I.
Baca juga: Pengeroyokan Ustaz di Serang Banten, 7 Oknum Karyawan Bank Emok Dituntut 4 Tahun Penjara
Polisi telah mengantongi identitas dua pelaku yang diduga terlibat dalam penyerangan ini, yakni I dan D. Saat ini, keduanya masih dalam pengejaran pihak berwenang.
“Kami sudah dalami masalah ini. Jadi informasinya si I ini yang memanah korban. Kalau si D ini pamannya I. Kabarnya D ini pernah dibacok pelaku tawuran di Gudang Arang dua minggu lalu. Sepertinya ada keterkaitannya dengan korban. Tapi ini masih didalami,” ungkap Janton.
Janton berharap keluarga pelaku mau melaporkan kejadian ini ke Polres Pelabuhan Belawan. Hingga kini pihaknya masih berusaha agar keluarga korban tetap kooperatif dalam penyelidikan.
Pitian Hamdi, Kepala Lingkungan 29, Kelurahan Belawan I menjelaskan, insiden ini terjadi saat tawuran antar-kelompok pemuda pada pukul 02.00 WIB.
"Tak lama, kami dapat kabar lah MR ini kena panah di bagian dada lalu dilarikan ke rumah sakit terdekat. Rupanya sebelum ditangani di rumah sakit, MR ini sudah meninggal dunia," kata Pitian kepada Kompas.com melalui saluran telepon.
Jenazah MR dibawa ke rumah duka setelah kejadian.
Pitian menambahkan, tawuran antar-pemuda sering terjadi di lokasi tersebut, membuat warga sekitar resah dan sering merusak properti.
“Terakhir tadi, keluarga tadi tidak ingin melakukan otopsi sehingga jenazah dimakamkan pagi tadi, sekitar pukul 10.00 WIB," ucap Pitian.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang