Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Bobby Nasution Dikecam karena Teriakkan "PSMS Hancur" di Debat Pilkada

Kompas.com, 1 November 2024, 20:19 WIB
Rahmat Utomo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Video pendukung calon gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Bobby Nasution, meneriakkan yel-yel menyinggung tim sepak bola PSMS Medan viral di media sosial.

Peristiwa ini terjadi pada debat Pilkada Sumut di Hotel Grand Mercure, Kota Medan, Rabu (30/10/2024).

Dari akun Instagram @smeckholigan, terlihat Bobby dan wakilnya berada di podium debat. Video kemudian mengarah ke pendukung Bobby yang meneriakkan yel-yel "PSMS Hancur, PSMS Hancur, PSMS Hancur". Mereka melompat-lompat sambil berteriak.

Baca juga: Bobby Nasution Tak Lapor Penggunaan Private Jet, KPK Mengaku Tak Bisa Bertindak

Suporter Medan Cinta Ayam Kinantan atau Smeck Hooligan mengecam tindakan pendukung Bobby tersebut.

"Kami mengecam dan mengutuk keras tindakan pendukung paslon Bobby-Surya yang mengejek PSMS Medan, klub kebanggaan masyarakat Sumatera Utara," ujar Ketua Umum Smeck Hooligan, Lawren Simorangkir, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/10/2024).

Lawren menilai, tidak sepatutnya pendukung paslon Bobby menyeret nama PSMS dalam debat. Tindakan itu dinilai menciderai semangat fairplay.

Dia juga menambahkan, ejekan pendukung Bobby melemahkan semangat seluruh pemain, ofisial, dan para suporter PSMS Medan.

"Kalau tidak pernah mendukung PSMS di lapangan, tidak pernah mendoakan PSMS merebut titel juara, atau pun perjuangan lolos ke Liga 1 tahun depan, tolonglah kami mohon, jangan seret-seret nama PSMS dalam politik," tegas Lawren.

Baca juga: Wakil Bobby Nasution dan Wakil Edy Rahmayadi Debat Panas soal Jalan Paling Rusak di Sumut

Atas nama Smeck Hooligan, Lawren mendesak pendukung paslon Bobby-Surya untuk menyampaikan permohonan maaf kepada manajemen dan seluruh suporter serta pecinta PSMS Medan.

"Kami suporter dan manajemen PSMS Medan tidak pernah menyerang secara politik para kandidat di Pilkada 2024. Mari semua saling menghormati dan menahan diri untuk menegakkan persatuan kita sesama anak Medan, Sumatera Utara," tutupnya.

Belum diketahui alasan pendukung Bobby meneriakkan yel-yel "PSMS Hancur". Juru Bicara Tim Pemenangan Bobby dan Surya, Yudha Johansyah, belum memberi tanggapan saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.

Perlu dicatat, saat ini Direktur PSMS dijabat oleh Ari Maulana Basri, menantu Edy Rahmayadi, pesaing Bobby di Pilkada Sumut. Edy juga merupakan pembina PSMS.

Saat ini, PSMS bermain di Liga 2 dan menduduki posisi 6 dengan poin 10. Tim ini telah melakoni 8 laga dengan 2 kali menang, 4 seri, dan 2 kali kalah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau