Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kodam I Bukit Barisan: Penyidikan Koptu HB dalam Kasus Pembunuhan Wartawan Belum Cukup Bukti

Kompas.com, 17 Januari 2025, 19:41 WIB
Goklas Wisely ,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Kodam I Bukit Barisan mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait dugaan keterlibatan Koptu HB dalam kasus pembunuhan wartawan Rico Sempurna di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Namun, hasil penyelidikan sementara belum menemukan minimal dua alat bukti yang cukup untuk meningkatkan kasus ke penyidikan lebih lanjut.

“Kami belum menemukan dua alat bukti yang cukup untuk ditingkatkan ke penyidikan,” kata Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Jumat (17/1/2025).

Baca juga: Kapolda Sumut: Otak Pembakaran Rumah Wartawan Pernah Dibui karena Membunuh

Dody menjelaskan, sejumlah langkah telah dilakukan dalam upaya mencari bukti keterlibatan Koptu HB, antara lain membuka posko pengaduan di Polres Tanah Karo, memeriksa sejumlah saksi, dan mempelajari berbagai petunjuk yang ada.

Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Komnas HAM.

"Jika ditemukan bukti baru, proses kami lanjutkan sesuai ketentuan yang berlaku," tambahnya.

Baca juga: TNI Diminta Transparan Ungkap Kasus Pembakaran Rumah Wartawan di Karo

Namun, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Irvan Saputra, menyayangkan pernyataan tersebut. Pihaknya sebagai kuasa hukum Eva Pasaribu, anak kandung Rico, mengaku telah menyerahkan sejumlah bukti keterlibatan Koptu HB kepada Pomdam I/BB.

Irvan mengungkapkan, bukti tersebut meliputi tiga berita yang ditulis oleh Rico sebelum meninggal terkait praktik judi yang diduga milik Koptu HB, percakapan antara Koptu HB dan pimpinan redaksi yang meminta agar berita itu dihapus, serta percakapan korban yang merasa terancam dan meminta perlindungan kepada Kasat Reskrim Polres Tanah Karo AKP Ras Maju.

“Belum lagi saat polisi menggelar rekonstruksi, kita mendapati Koptu HB bertemu dengan Bebas Ginting alias Bulang (pelaku pembunuhan Rico) sebelum akhirnya membakar rumah Rico,” kata Irvan.

Baca juga: Lanjutan Sidang Pembakaran Rumah Wartawan, 2 Saksi keluarga Dihadirkan

Ia menambahkan bahwa kronologi kejadian menunjukkan adanya hubungan antara Rico dan Koptu HB terkait pemberitaan yang dipublikasikan.

Irvan juga menyampaikan bahwa proses hukum kasus ini sudah bergulir di Pengadilan Negeri Kabanjahe sejak akhir tahun 2024. Dalam persidangan tersebut, Bulang sempat menyebutkan adanya pihak lain yang terlibat, yang kuat diduga adalah Koptu HB.

"Rencana kami, keterangan Bulang ini akan kita serahkan ke Pomdam," ungkap Irvan.

Sebelumnya, kebakaran yang terjadi pada Kamis (27/6/2024) di Kabupaten Karo menewaskan Rico dan tiga anggota keluarganya. Sebelum peristiwa tragis itu, Rico tengah melakukan peliputan terkait praktik perjudian di wilayah tersebut.

Polisi kemudian menangkap Bebas Ginting alias Bulang sebagai otak pembakaran rumah Rico, yang memerintahkan dua eksekutor lainnya, Rudi Apri Sembiring dan Yunus Syahputra, untuk melakukan aksi tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau