Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Polisi Gadungan Ditembak di Karo, Jebak Korban Gunakan Narkoba lalu Rampas Barang Berharga

Kompas.com, 12 Maret 2025, 17:22 WIB
Hendri Setiawan,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

KARO, KOMPAS.com - Empat pelaku perampokan dengan modus berpura-pura menjadi polisi ditangkap Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Tanah Karo, Polda Sumatera Utara, Senin (10/3/2025).

Keempat pelaku, yang terdiri dari PB (39) dan YG (37), keduanya warga Berastagi, R (39) warga Pematang Siantar, serta RBP (28) warga Medan, ditangkap di Villa Gunung Mas, Desa Lau Gendek, Kecamatan Dolat Rakyat, Kabupaten Karo.

Kasat Reskrim Polres Tanah Karo, AKP Ras Maju Tarigan, menjelaskan bahwa perampokan bermula dari laporan korban, Ganda Gurusinga, yang disekap oleh para pelaku.

Modus yang digunakan pelaku adalah berpura-pura menjadi anggota polisi yang sedang melakukan penggerebekan.

Baca juga: Berkedok Razia Narkoba, Sindikat Polisi Gadungan Gasak Harta Penghuni Kos-kosan

Tiga pelaku menyamar sebagai polisi dan mengancam korban yang tengah bersama pelaku lainnya saat hendak menggunakan narkotika jenis sabu.

Pada pagi hari itu, RBP menghubungi korban untuk bertemu di villa dengan ajakan mengonsumsi sabu dan bermain judi online. Tanpa curiga, korban pun datang.

Begitu tiba di penginapan, korban dibawa masuk ke kamar untuk menggunakan narkotika. Tak lama kemudian, tiga pelaku lainnya masuk dan mengaku sebagai polisi, menodongkan pistol jenis softgun, serta memerintahkan korban untuk tiarap.

Para pelaku merampas barang-barang korban, termasuk handphone, dompet, uang tunai, serta sepeda motor.

Mereka kemudian memaksa korban untuk memberikan uang tebusan sebesar Rp 30 juta.

Baca juga: Gunakan Pelat Palsu, Diduga 3 Polisi Gadungan Hendak Tangkap Wanita di Batam

Namun, ketika korban menghubungi istrinya, permintaan itu ditolak dan sang istri meminta bertemu di kantor polisi.

Pelaku lalu membawa korban ke rumahnya, namun setelah sampai, korban tidak menemukan istrinya.

Akhirnya, para pelaku membawa korban berkeliling dan membebaskannya dengan ancaman agar segera menyerahkan uang tebusan.

Barang-barang milik korban tetap disita sebagai jaminan. Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanah Karo.

Baca juga: Terobos Lampu Merah, Motor Dikendarai Pelajar Tabrak Mahasiswi di Bandung, 2 Orang Luka Berat

Penyelidikan lebih lanjut, termasuk analisis rekaman CCTV, mengarah pada keberadaan pelaku di Villa Gunung Mas.

Saat hendak ditangkap, para pelaku melakukan perlawanan dan tidak mengindahkan tembakan peringatan dari polisi. Akhirnya, polisi menembak kaki keempat pelaku.

Dalam penggeledahan, polisi menemukan senjata airgun yang telah dimodifikasi dengan peluru tajam.

Keempat pelaku kini dijerat dengan Pasal 368 Ayat (2) KUHP tentang pemerasan, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau