MEDAN, KOMPAS.com - Badan Kehormatan DPRD Medan menanggapi viralnya pertikaian antara dua anggota DPRD di toilet Gedung DPRD Kota Medan.
"Ya kami sudah dapat informasi terkait hal itu. Nanti keduanya akan kami panggil untuk dimintai keterangan," kata Ketua Badan Kehormatan DPRD Medan, Lailatul Badri, kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Rabu (19/3/2025).
"Karena kami enggak tahu ini penyebabnya apa. Kami harus dengar juga kan dari dua belah pihak," ujarnya.
Dia menyampaikan, surat panggilan terhadap keduanya akan dilayangkan pada Minggu ini.
Alhasil, kedua anggota DPRD tersebut akan diperiksa kemungkinan minggu depan.
Baca juga: Viral Video 2 Anggota DPRD Medan Berkelahi di Toilet, Terungkap Penyebabnya
Sebelumnya diberitakan, video pertikaian antara David Roni Ganda Sinaga dan Dodi Robert Simangunsong viral di media sosial.
Keduanya adalah anggota DPRD Medan dari Komisi III.
"Anggota dewan yang mulia, berantam di DPRD Medan. Adu cakap kotor, tendang-tendangan," demikian narasi yang diunggah akun media sosial tersebut.
Ketua Komisi III DPRD Medan, Salomo Tabah Ronal Pardede, mengatakan, peristiwa itu terjadi setelah mereka mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) sekitar pukul 12.00 WIB.
"Setelah RDP tadi, Roni makan siang, lalu ke kamar mandi untuk cuci tangan," kata Salomo kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Selasa (18/3/2025).
"Nah, rupanya si Dodi dan ajudannya mendatangi Roni di kamar mandi. Terjadilah pertikaian itu," katanya.
Baca juga: Kronologi Perkelahian Antar-anggota DPRD Medan: Adu Cakap Kotor lalu Tendang-tendangan
Salomo menjelaskan, Dodi marah kepada David karena kerap kali menyinggung atau memanggil namanya.
Di sisi lain, David memiliki staf bernama Dodi Tambunan. Dodi mengira David membuat namanya sebagai bahan candaan.
"Jadi, mungkin tersinggung si Dodi ini dipanggil namanya. Padahal, David punya staf namanya Dodi juga," ujar Salomo.
Salomo pun telah memanggil dan mengingatkan keduanya.
Ia menegaskan agar keduanya tidak melakukan tindakan yang memalukan institusi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang