MEDAN, KOMPAS.com - Kapolres Belawan AKBP Oloan Siahaan dinonaktifkan sementara dari jabatannya setelah menembak seorang remaja hingga tewas saat menghalau aksi tawuran di areal Tol Belmera, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Minggu (4/5/2025).
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan mengatakan, penonaktifan dilakukan agar proses pemeriksaan terhadap Oloan berjalan tanpa gangguan.
"Jadi sesuai dengan arahan Mabes Polri, Pak Kapolres sementara sebulan dulu dinonaktifkan, masih dalam proses, dalam perangkat pemeriksaan," ujar Whisnu di Mapolda Sumut, Selasa (6/5/2025).
Untuk sementara, posisi Kapolres Belawan diisi oleh AKBP Wahyudi. “Kami menempatkan satu perwira di sana untuk menjabat sebagai Kapolres dalam perangkat pelayanan Polri di wilayah Belawan,” ungkap Whisnu.
Baca juga: Remaja Tewas Ditembak Polisi dalam Tawuran di Medan, Keluarga Tak Percaya: Harusnya Dia Jaga Adik
Ia menambahkan, pihaknya turut menggandeng Kompolnas guna memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam proses penyelidikan yang dilakukan tim internal.
Sebelumnya, insiden penembakan terjadi saat AKBP Oloan Siahaan turun langsung menangani laporan tawuran antar-pemuda di Jalan Tol Belmera. Tawuran dilaporkan bermula dari simpang Kantor Camat Belawan, Sabtu (3/5/2025) malam.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan menjelaskan, Oloan memimpin apel siaga di Posko Berkawan hingga pukul 02.00 WIB, lalu melakukan patroli lanjutan ke wilayah lain. Saat melintasi Tol Belmera, mobil dinas Oloan dihadang oleh sekelompok pelaku tawuran.
"Saat memasuki Tol Belmera, dia (Oloan) mendapati adanya tawuran. Para pelaku melakukan penghadangan terhadap mobil dinas Kapolres Pelabuhan Belawan," kata Ferry dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Detik-detik Kapolres Belawan Diadang Massa Tawuran, Lepas Tembakan hingga Remaja Tewas
Oloan sempat melepaskan tiga kali tembakan peringatan. Namun, massa tetap menyerang dengan mercon dan batu. Dalam situasi yang gelap dan mencekam, Oloan disebut melepaskan tiga tembakan yang diarahkan ke bagian kaki.
"Dia mengarahkan tembakan ke bagian kaki para pelaku. Namun, kondisi di lokasi kurang terang," ujar Ferry.
Akibat tembakan tersebut, dua remaja terkena peluru. Muhammad Syuhada (15) mengalami luka tembak di bagian perut dan meninggal dunia. Sementara seorang remaja lain berinisial B (17) terluka di tangan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang