MEDAN, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi dan RSUD Bachtiar Jafar di Kota Medan menghadapi masalah serius terkait kekurangan dokter spesialis dan tenaga perawat.
Wakil Wali Kota Medan Zakiyuddin Harahap mengungkapkan bahwa kurangnya komunikasi antara Dinas Kesehatan, RSUD Pirngadi, RSUD Bachtiar Jafar, dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menjadi penyebab utama masalah ini.
"Harusnya kalau ada koordinasi, maka tidak ada cerita kekurangan dokter apalagi perawat," ujar Zakiyuddin dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (17/6).
Baca juga: Anak 12 Tahun Meninggal Usai Pulang dari RSUD Batam, BPJS Angkat Bicara
Zakiyuddin juga menekankan pentingnya pengisian posisi dokter dan perawat yang akan pensiun.
"Dokter atau pun perawat yang akan pensiun harus segera diisi, jangan tiba-tiba sudah pensiun belum ada penggantinya. Bila misalnya belum ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bisa menempatinya, rekrut dari tenaga luar dengan bayar lebih tinggi," jelasnya.
Meskipun RSUD Bachtiar Jafar di Medan Utara telah dibangun dengan baik, Zakiyuddin mengungkapkan bahwa rumah sakit tersebut masih kekurangan dokter dan perawat.
"Jadi, jika ada keluhan dan kekurangan, panggil BKD apa keluhannya. Sampaikan, jangan koordinasi saja putus. Ini dilakukan untuk kepentingan masyarakat," tegasnya.
Zakiyuddin juga mengkritik kondisi RSUD Bachtiar Jafar yang baru dibangun namun tidak memiliki dokter.
"Rumah sakit tanpa dokter buat apa? Jadi kunci RS itu dokter. Secanggih apapun RS kalau tidak ada dokternya, maka tidak akan maju. Ini saya besok mau ke Jakarta. Mau kita bangun Pirngadi ini lebih bagus. Jangan sudah kita bangun, malah tidak bisa bersaing," tambahnya.
Saat ini, jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) perawat dan bidan di RSUD Pirngadi mencapai 425 orang.
Baca juga: Duduk Perkara Dugaan RSUD Embung Fatimah Batam Tolak Anak 12 Tahun karena BPJS
Namun, masih terdapat keterbatasan dalam pelayanan di bidang jantung anak, hematologi anak, neurologi anak, tumbuh kembang anak, PICU, bedah onkologi, Gastroentero Hepatologi, catheter jantung, dan lainnya.
Dalam rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) sebelumnya, terdapat 21 formasi untuk dokter spesialis yang tidak terisi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang