Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Nasdem Sumut Iskandar Jadi Korban Salah Tangkap, Polisi Minta Maaf

Kompas.com, 16 Oktober 2025, 19:30 WIB
Rahmat Utomo,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Polda Sumut meminta maaf terkait insiden Ketua Nasdem Sumut Iskandar ST yang menjadi korban salah tangkap personel Polrestabes Medan di Bandara Kualanamu pada Rabu (15/10/2025).

Saat itu, polisi mengira Iskandar adalah pelaku penipuan online atau scamming, tetapi setelah dikroscek, informasi tersebut tidak benar.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengatakan bahwa mungkin saat itu penyidik hanya berpikir untuk segera menyelesaikan tugasnya.

Baca juga: Cerita Ketua Nasdem Sumut Ditangkap Polisi Saat Naik Pesawat, Dikira Pelaku Judol

"Ini kan yang berangkat anggota-anggota kami gitu ya, kami juga minta maaf. Anggota-anggota itu kadang-kadang kan juga, ya mungkin anggota kami punya prinsip, yang penting bisa menjalankan tugas dengan cepat gitu kan," ujar Ferry saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Kamis (16/10/2025).

Dia juga memastikan pihaknya tidak memiliki indikasi apa pun terkait insiden ini. Semua dilakukan demi meng-kroscek informasi.

"Maaf, ada tindakan anggota kami, mungkin yang kurang berkenan atau mungkin yang membuat perasaan yang bersangkutan tidak nyaman, kami minta maaf. Tapi, ini sama sekali tidak ada indikasi lain, kami hanya melakukannya tugas," ujar Ferry.

Duduk Perkara

Ferry lalu menjelaskan duduk perkara persoalan ini bermula saat pihak Polrestabes Medan menangani kasus pengembangan dugaan penipuan online atau scamming.

Ferry tidak merinci kasus yang dimaksud, tetapi dalam kasus ini penyidik mendapat informasi ada pelaku scamming bernama Iskandar.

"Nah, salah satu yang dicari itu punya inisial yang sama dengan yang bersangkutan (Iskandar), jadi karena prinsip itu (bertindak cepat) anggota mengecek. Ternyata di manifest salah satu penerbangan, ada inisial yang sama," kata Ferry.

Baca juga: Kronologi Ketua Nasdem Sumut Iskandar Jadi Korban Salah Tangkap di Pesawat Versi Polisi

Selanjutnya, ujar Ferry, anggota dari Polrestabes Medan berinisiatif untuk melakukan kroscek ke maskapai penerbangan yang ditumpangi Iskandar.

Setibanya di Bandara Kualanamu, polisi meminta bantuan pihak Aviation Security (Avsec) untuk bertemu Iskandar.

Dia mengatakan, tujuan saat itu mungkin bukan menangkap, hanya mem-profiling atau mengidentifikasi apakah benar nama yang dimaksud sama dengan jaringan scamming yang diselidiki Polrestabes Medan.

"Yang ditunjukkan (Iskandar) itu mungkin ada surat perintah tugas. Jadi, kalau kami menangani perkara, itu kami mengeluarkan surat perintah tugas. Beda dengan surat perintah penahanan atau penangkapan, beda banget gitu. Karena kalau mau ada penangkapan, itu harus tersangka dulu, harus diperiksa dulu," ujarnya.

Ternyata, kata Ferry, setelah dilakukan identifikasi, Iskandar bukan orang yang dicari Polrestabes Medan, hanya namanya saja yang sama.

"Kami melakukan cross check gitu loh, kami mengecek apakah identitas ini benar atau tidak, terlibat dalam kasus yang kami tangani. Ya ternyata hasilnya tidak identik atau tidak, bukan beliau, tidak terlibat. Beliau tidak berhubungan dengan kasus yang ditangani oleh Polrestabes Medan," ungkapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau