MEDAN, KOMPAS.com - Kapolrestabes Medan, Kombes Calvijn Simanjuntak, mengunjungi kantor DPW Nasdem Sumut di Kota Medan pada Kamis (23/10/2025) untuk meminta maaf terkait insiden salah tangkap yang menimpa Ketua Nasdem Sumut, Iskandar.
"Hari ini saya menerima Pak Kapolrestabes dalam rangka silaturahmi. Karena sebagai tamu, tentu saja saya menerima dengan tangan terbuka," ungkap Iskandar saat diwawancarai di lokasi.
Ia juga mengapresiasi Calvijn yang meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk bertemu dengannya.
Baca juga: Orangtua Korban Salah Tangkap Demo Magelang Ngaku Didatangi Polisi, Ini Kata Polda Jateng
Calvijn menuturkan, pertemuannya dengan Iskandar berlangsung baik dan penuh rasa kekeluargaan.
"Tadi saya berbincang-bincang ringan terkait Kota Medan dan lainnya. Dan saya dapat langsung bertemu dan mengucapkan permohonan maaf atas insiden kemarin," ujarnya.
Ia berharap, ke depannya mereka dapat bekerja sama untuk menciptakan Kota Medan yang aman, yang dapat dirasakan seluruh warga.
Namun, Calvijn enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai insiden salah tangkap tersebut.
Saat ditanyai awak media, ia segera meninggalkan lokasi.
Baca juga: Oknum Diduga Polisi Datangi Ibu Korban Salah Tangkap Magelang: Minta Laporan Polda Jateng Dicabut
Sebelumnya, Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani, mengonfirmasi bahwa empat personel Polrestabes Medan telah dipatsus (penempatan khusus), yaitu Iptu J, Aiptu JP, Aiptu AS, dan Briptu ES.
Mereka dipatsus untuk menjalani pemeriksaan terkait prosedur yang mereka jalankan dalam tugas.
"Iya benar (dipatsus) sejak Jumat (17/10/2025) malam," ujar Siti saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler pada Sabtu (18/10/2025).
Insiden salah tangkap yang dialami Iskandar terjadi pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 19.25 WIB, saat ia hendak terbang dengan pesawat Garuda GA193 dari Bandara Kualanamu Internasional menuju Jakarta.
"Saat pesawat siap-siap untuk terbang, semua penumpang sudah masuk. Tiba-tiba masuklah 4-5 orang, ada AVSEC, kru pesawat, dan pria berbaju preman," kata Iskandar melalui telepon pada Kamis (16/10/2025).
Iskandar diminta turun dari pesawat dengan alasan adanya kasus yang sedang ditangani kepolisian.
Ia kooperatif dan keluar dari pesawat bersama barang bawaannya.