Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Stunting di Nias Tinggi, Menko PMK Ajak Warga Makan Ikan Sebanyak-banyaknya...

Kompas.com - 19/03/2021, 07:42 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi Kepulauan Nias untuk menangani permasalahan pembangunan manusia dan kebudayaan mulai 16-17 Maret 2021.

Kunjungan kerja hari pertama, Muhadjir berdialog dengan bidan desa, masyarakat, camat, petugas Puskesmas dan lainnya mengenai stunting (gangguan pertumbuhan pada anak karena kurang gizi) di kantor camat Hiliduho, Kabupaten Nias dan kantor kepala desa Umbubalodano di Kecamatan Sitolu Ori, Kabupaten Nias Utara.

Muhadjir bilang, angka stunting di Kepulauan Nias di atas rata-rata nasional atau 27 persen. Untuk itu, Kepulauan Nias menjadi perhatian penting pemerintah pusat. Pihaknya akan melibatkan semua kementerian dan lembaga terkait sesuai arahan presiden yang menargetkan angka stunting nasional menjadi 14 persen di 2024. 

"Ke depannya, stunting akan ditangani secara khusus, penanggung jawabnya BKKBN, Perpres-nya masih diproses. Permasalahan perempuan dan anak menjadi perhatian semua pihak karena masuk kelompok rentan dan strategis. Masa depan Indonesia ditentukan oleh perempuan dan anak," kata Muhadjir dikutip dari siaran pers Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumut yang diterima Kompas.com pada Kamis (18/3/2021).

Baca juga: Cegah Stunting, Menko PMK Minta Ayah Se-Indonesia Berhenti Merokok

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang menambahkan, petugas yang berhubungan dengan perempuan dan anak bisa mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan pangan lokal  untuk menambah gizi anak-anak.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumut R Sabrina yang mendampingi Muhadjir mengatakan, Pemprov Sumut mengintegrasikan penanganan stunting di lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Semua dikoordinasikan dan direncanakan Bappeda, kemudian masing-masing melakukan tindakan sesuai yang direncanakan.

Daerah yang memiliki angka stunting tinggi dijadikan prioritas seperti Kepulauan Nias. Bukan berarti daerah lain yang terdapat stunting tidak diperhatikan. Tujuan akhirnya adalah bagaimana stunting tidak ada lagi.

Baca juga: Kunjungi Nias, Menko PMK Temukan Ada Satu Desa Angka Stunting-nya 41 Persen

Masih banyak desa terisolir sebabkan angka stunting tinggi

Bupati Nias Sokhiatulo Laoli mengungkapkan beberapa kendala menangani stunting, di antaranya akses jalan yang sulit menuju desa terisolir, paradigma masyarakat yang terbatas mengenai pendidikan dan kesehatan serta sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan yang kurang memadai.

"Agar menjadi perhatian pemerintah pusat dan provinsi dalam mengalokasikan program dan kegiatan pembangunan, sehingga membantu Kabupaten Nias bisa keluar dari daerah tertinggal," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Silangit Dicabut, Ini Dampaknya Bagi Danau Toba

Status Internasional Bandara Silangit Dicabut, Ini Dampaknya Bagi Danau Toba

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
Anggota Polda Sumut Pelaku KDRT Istrinya yang Sedang Hamil Jadi Tersangka

Anggota Polda Sumut Pelaku KDRT Istrinya yang Sedang Hamil Jadi Tersangka

Medan
Kemenag Sumut: Kesiapan Pemberangkatan Jemaah Haji Sudah 90 Persen

Kemenag Sumut: Kesiapan Pemberangkatan Jemaah Haji Sudah 90 Persen

Medan
Nasdem Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah di Sumut

Nasdem Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah di Sumut

Medan
Perjalanan Kasus Tewasnya Siswa SMK di Nias yang Diduga Dianiaya, Kepsek Jadi Tersangka

Perjalanan Kasus Tewasnya Siswa SMK di Nias yang Diduga Dianiaya, Kepsek Jadi Tersangka

Medan
Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Medan
Sederet Fakta Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK di Nias Selatan hingga Tewas

Sederet Fakta Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK di Nias Selatan hingga Tewas

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Medan
Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Medan
Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum 'Debt Collector' Ditangkap

Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum "Debt Collector" Ditangkap

Medan
Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Medan
Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Medan
Soal Rekomendasi Golkar untuk Bobby di Pilkada Sumut, Ijeck: Saya Tegak Lurus atas Perintah Partai

Soal Rekomendasi Golkar untuk Bobby di Pilkada Sumut, Ijeck: Saya Tegak Lurus atas Perintah Partai

Medan
Kabel Gardu PLN di Siantar Dicuri, Pelaku Pakai Atribut Teknisi Saat Beraksi

Kabel Gardu PLN di Siantar Dicuri, Pelaku Pakai Atribut Teknisi Saat Beraksi

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com