Rumah Tjong A Fie
Usai mengitari Warenhuis, rombongan menuju rumah Tjong A Fie.
Luas rumah ini sekitar 6.000 meter persegi.
Rumah ini resmi dibuka untuk umum pada 18 Juni 2009, sekaligus untuk memperingati ulang tahun perantau sukses berbisnis perkebunan, pabrik sawit, gula, serta perkeretaapian yang ke-150 tahun.
Setiap hari, rumah ini ramai dikunjungi orang. Kebanyakan wisatawan lokal asal Jakarta.
Seusai melongok isi rumah, rombongan dijamu oleh keturanan Tjong A Fie sampai kenyang.
Sebelum pulang, kepada wartawan Sandi mengatakan bahwa magnet dari Kota Medan adalah pengalaman kuliner dan cerita sejarahnya yang menambah daya tarik pariwisata.
Sandiaga optimistis program Dapur Asia yang diusung Pemkot Medan akan membuka peluang usaha serta lapangan pekerjaan baru.
"Saya mendukung terwujudnya The Kitchen of Asia untuk membantu pertumbuhan ekonomi di Kota Medan. Jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Sandiaga.
Di samping itu, Sandi ingin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terlibat di segi adaptasi teknologi dan keberagaman produk-produk ekonomi kreatif.
Harapannya, UMKM yang terlibat pendapatannya naik 70 hingga 80 persen.
Bobby mengatakan, salah satu spirit The Kitchen of Asia diambil dari semangat Tjong A Fie yang telah membangun kerukunan antar etnis dan budaya di Kota Medan.
Dia ingin menjadikan kawasan Kesawan sebagai pusat budaya dan kuliner, namun tetap menjaga keasliannya.
"The kitchen of Asia berarti dapur yang saat ini tidak lagi tertutup, tetapi menjadi sebuah entertaiment, inilah yang diharapkan ke depanya, masing-masing etnis dapat menceritakan kuliner kekhasannya masing-masing," kata dia.
Pada Minggu (28/3/2021), Bobby melakukan soft launching Kesawan City Walk dan E-Parking di depan rumah Tjong A Fie.
Acara diramaikan dengan tabuhan Gordang Sambilan khas suku Mandailing.