Mendapat perlakuan tidak menyenangkan, dia kemudian pulang. Saat itu kondisi anaknya semakin memburuk. Demam hingga 39 derajat, badannya lemas dan kurang fokus.
Pada hari Jumat, dia, anaknya bersama kuasa hukumnya, Oki Adriansyah membuat laporan ke Polsek Tuntungan. Meski kondisi fisik Reza semakin melemah namun justru memberi semangat.
"Jadi anak saya kondisinya itu lemah sekali. Tapi karena kasus ini dia tetap semangat. Di mobil, sebelum sampai Polsek dia tidur aja. Sesampainya di di Polsek dia semangat kali ayok mak, ayok. Saya juga sempat tanya, kita lanjutkan kasus ini dek, dia bilang maju terus mak. Tetap semangat. Karena itu kasus ini harus jalan," katanya.
Selesai membuat laporan polisi di Polsek Tuntungan dengan nomor pengaduan STTLP/54/VI/2021/SPKT/Sektor Medan Tuntungan pada 11 Juni 2021 pukul 19.00 WIB, bahkan anaknya sempat berfoto bersama dengan Oki Adriansyah dengan menunjukkan berkas tersebut. Selanjutnya kasus itu dilimpahkan ke Polrestabes Medan.
Menurut Lia, bekas gigitan di paha bagian atas anaknya terlihat dengan jelas. Terdapat 2 lubang yang sempat mengeluarkan darah dan membiru.
Luka itu yang menurutnya menjadi penyebab kondisi anaknya semakin memburuk. Anaknya sempat kesulitan untuk berjalan dan lupa.
"Sama segala hal dia lupa. Sama dirinya sendiri dia lupa. Dia gak tau. Nah, reaksinya dia super aktif, balik sana balik sini kayak anjing gitu, menjulurkan lidah, air liurnya keluar," katanya.
Hingga akhirnya pada Minggu (13/6/2021) setelah azan Ashar, anaknya menghembuskan napas terakhirnya dan dikebumikan pada hari yang sama.