Walmaria mengakui bahwa kejadian yang ia alami membuat beberapa petugas berulang kali menemuinya.
"Malam itu, semua datang ke sini, ada yang bilang cabut perkara," kata Walmaria.
Walmaria membantah bahwa luka pada bibir bagian atas itu karena terjatuh saat saling dorong dengan JS.
Ia juga membantah tuduhan bahwa pemicu penganiayaan karena masalah persaingan usaha kedai kelontong.
Namun, Walmaria mengaku terpaksa meminta maaf karena dalam ceritanya di Facebook membawa-bawa nama Satgas Covid-19.
Saat ini dirinya masih mengalami trauma dan bekerja dari rumah.
"Kok bisa saya di luar sampai kena tumbuk (pukul)? (Padahal) saya rela menumbalkan diri saya demi kekondusifan kota ini," ucap Walmaria.
Penjelasan Kapenrem
Kepala Penerangan Korem 022/Pantai Timur Mayor Sondang Tanjung mengatakan, kasus dugaan penganiyaan tersebut masih diproses oleh Detasemen Polisi Militer I/1 Pematangsiantar.
Namun, menurut Sondang, Lurah Asuhan Walmaria Zalukhu telah mengakui bahwa peristiwa itu terjadi bukan saat operasi Tim Satgas Covid-19.
"(Kasus) penganiayaan masih dalam proses. Nanti kalau sudah clear akan ada pemberitaan untuk konsumsi publik. Sekarang masih didalami," kata Sondang. (Penulis Kontributor Pematangsiantar, Teguh Pribadi | Editor Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.