Suryani menyebut keempat pelaku memiliki tinggi badan yang sama.
"Kejadiannya paling hanya lima menit, sekitar jam dua-anlah. Sebelum ke toko itu kan mereka sempat nyuruh satpam tiarap. Jadi mereka datang, mecahkan kaca, tapi ada juga suara letusan, ambil emas masukkan ke tas ransel, lalu lari semuanya," katanya.
Pada saat para pelaku lari, baru kemudian banyak yang meneriaki perampok.
Namun, tidak ada yang berani mendekat karena para pelaku membawa senjata api dan menodongkan senjata ke warga.
Ros, pedagang daging ayam yang juga menyaksikan kejadian itu, mengatakan, pedagang dan warga yang melihat kejadian itu ketakutan dan berlarian untuk bersembunyi.
Begitu juga dengan dia dan suaminya mencoba untuk menyelamatkan diri.
Para perampok berkali-kali melepaskan tembakan ke udara hingga membuat suasana kian mencekam.
Tukang parkir ditembak
Warga lainnya, Andra (19) yang sedang nongkrong di dekat parkiran sepeda motor, mengatakan, awalnya dia melihat keramaian dari dalam pasar.
Orang berteriak "perampok" dan ada empat orang yang berjalan cepat hendak mengambil sepeda motor di parkiran.
Dia melihat seorang tukang parkir yang belakangan diketahui bernama Erwin mencoba menghalangi para perampok.
Salah satu dari empat orang itu sempat memberikan tembakan peringatan sekaligus meminta Erwin untuk tidak mendekat.
Namun, tukang parkir itu melawan dengan melemparkan kotak tahu ke arah pelaku sehingga dia ditembak hingga tersungkur.
"Dia ditembak di belakang telinganya. Habis itu mereka lari dengan dua kereta (sepeda motor) yang diambilnya di parkiran. Mungkin kereta itu dicurinya. Enggak tahulah kami nasib tukang parkir itu," katanya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, dalam perampokan ini ada satu orang yang menjadi korban dan tengah menjalani perawatan.
"Korban masih mendapat perawatan di rumah sakit. Korban mendapat luka di leher. (luka tembak) iya," ujar Tatan.
Dari olah TKP, polisi juga menemukan tiga selongsong peluru.
Kepolisian kini tengah mengejar para pelaku. (Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.