Bagian atapnya berbentuk trapesium dengan tutup atap bagian depan berbentuk segitiga.
Adapun rumah adat Batak Karo ditempati oleh delapan keluarga.
Selain itu, rumah ini dibangun dengan konstruksi yang tidak memerlukan penyambungan. Komponen bangunan disusun dengan pasak atau diikat dengan ijuk.
Wahidah Rahmadhani dalam buku Rumah Bolon Istana sang Raja Purba menjelaskan bahwa
Rumah Bolon merupakan bangunan induk terbesar dalam sebuah kompleks istana.
Fungsi rumah Bolon tidak lain adalah sebagai tempat tinggal para raja.
Rumah panggung tidak memiliki jendela, namun ada jeruji kayu yang difungsikan sebagai sirkulasi udara sekaligus cahaya.
Bagian dalam bangunan terbagi dua yaitu ruang depan yang disebut lopo untuk raja, sementara ruang dalam untuk istri dan anak-anaknya.
Di tengah ruangan ada tiang utama berwarna putih, merah, dan hitam yang dihiasi tanduk-tanduk kerbau.
Bagi masyarakat Mandailing, mereka mengenal rumah adat Sumatera Utara dengan nama Bagas Godang.
Bangunan rumah adat Bagas Godang berbentuk rumah panggung dengan material utama penyusunnya adalah kayu.
Ciri khas lain dari rumah adat Mandailing adalah bagian atap berbentuk limasan bertingkat dengan runcingan di sisi kiri dan kanannya.
Rumah adat ini difungsikan sebagai rumah tinggal dengan ruangan terbesar ada di tengah yang digunakan untuk berkumpul.
Suku Pakpak adalah suku besar yang mendiami wilayah Provinsi Sumatera Utara, oleh karenanya keberadan rumah adat Pakpak juga masih kerap ditemukan.
Rumah adat suku Pakpak juga dikenal dengan nama Rumah Jojong atau Sapo Jojong.
Bentuknya khas rumah panggung yang terbuat dari kayu dengan atap bertingkat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.