Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruma Gorga, Rumah Adat Batak yang Sarat Makna

Kompas.com, 11 Januari 2022, 11:12 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Suku Batak menjadi salah satu bukti kekayaan budaya Indonesia. Berdasarkan Sensus Penduduk BPS tahun 2010, Suku Batak menjadi suku dengan populasi terbesar ketiga di Indonesia.

Seperti halnya suku-suku lain, Suku Batak memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang beraneka ragam. Salah satunya bisa dilihat pada rumah adat Batak.

Melansir laman Perpustakaan.id, Rumah Adat Batak terbagi menjadi tiga, yaitu Batak Toba, Batak Simalungun, dan Batak Karo. Ketiganya memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.

Salah satu rumah adat Batak yang terkenal adalah Ruma Gorga. Rumah ini termasuk dalam kategori Rumah Adat Batak Toba.

Baca juga: 7 Rumah Adat Sumatera Utara, Keunikan, Ciri Khas, dan Fungsi

Disebut Ruma Gorga karena rumah ini memiliki ukiran Gorga Batak, yaitu pahatan tradisional yang terdapat apda dinding rumah bagian luar. Ruma Gorga termasuk yang memiliki gorga paling lengkap.

Rumah adat Batak yang satu ini juga dikenal dengan Ruma Gorga Sarimunggu. Selain itu, masyarakat juga menyebutnya sebagai Jabu Batara Guru.

Makna Ukiran Gorga

Penataan kawasan di Kawasan Strategis Prioritas Nasional (KSPN) Danau Toba.Dok. Kementerian PUPR. Penataan kawasan di Kawasan Strategis Prioritas Nasional (KSPN) Danau Toba.
Karolina Sianipar (2015) dalam jurnal Makna Seni Ukiran Gorga Pada Rumah Adat Batak menjelaskan secara rinci makna dari ukiran gorga pada Ruma Gorga Batak.

Disebutkan, ukiran Gorga memiliki ciri khas pada bentuk lekukan ukirannya. Selain memiliki nilai-nilai simbolis, ukiran Gorga juga memiliki nilai-nilai magis yang diyakini masyarakat Batak.

Selain itu, pemasangan ukiran Gorga untuk rumah adat juga tidak bisa dilakukan sembarangan. Masyarakat Batak harus bermusyawarah untuk menentukan janis ukiran Gorga yang pantas untuk dipasang.

Gorga memiliki beberapa jenis, yaitu gorga sompi, gorga ipon-ipon, dan gorga desa na ualu (mata angin), gorga simataniari (matahari), gorga simarogung-ogung, gorga singa-singa, gorga jenggar dan jorngom, dan gorga boras pati.

Baca juga: Aksara Batak Toba: Urutan Huruf dan Jumlah Anak Ni Surat

Selain itu juga ada gorga gaja dompak, gorga dalihan na toru, gorga simeol-meol, gorga sitagang, gorga sijonggi, gorga silintong, dan sebagainya.

Masing-masing gorga tersebut memiliki makna dan filosofi yang berbeda-beda. Berikut akan dijelaskan beberapa makna dari ukiran pada Ruma Gorga:

1. Gorga Sompi

Sompi berasal dari kata Tompi. Kata ini berarti alat yang digunakan untuk mengikat leher kerbau. Alat ini biasanya ada pada gagang bajak sewaktu membajak sawah.

Gorga Sompi memalbangkan ikatan kebudayaan, salah satunya budaya masyarakat Batak yang selalu gotong royong, dan membantu kelompok yang lemah.

2. Gorga Ipon-ipon

Berikutnya adalah Gorga Ipon-ipon. Gorga ini disebut juga dengan hiasa tepi, yang berfungsi memperkuat keindahan.

Salah satu bentuk Gorga Ipon-ipon ini berupa empun, yang sering disebut sebagai Ombu Marhehe. Bentuk ini dimaknai sebagai kemajuan oleh masyarakat Batak.

3. Gorga Desa na Ualu

Gorga yang satu ini disebut juga dengan mata angin. Ukiran gorga ini biasanya dipasang di sisi kanan dan kiri Ruma Gorga atau Rumah Adat Batak.

Gorga Desa na Ualu disimbolkan sebagai perbintangan yang berfungsi sebagai dasar bagi manusia untuk melakukan perhitungan dalam menentukan hal-hal baik dalam kehidupan.

4. Gorga Simata ni ari

Penataan kawasan di Kawasan Strategis Prioritas Nasional (KSPN) Danau Toba.Dok. Kementerian PUPR. Penataan kawasan di Kawasan Strategis Prioritas Nasional (KSPN) Danau Toba.
Gorga Simata ni ari disebut juga dengan matahari. Umumnya ukiran ini dipasang di sebelah sudut dorpi rumah adat.

Gorga ini disimbolkan sebagai matahari, yaitu sumber kekuatan hidup manusia.

Baca juga: Asal-usul dan Subsuku Suku Batak

5. Gorga Simarogung-ogung

Gorga yang satu ini terinspirasi dari alat musik gong. Ukiran gorga ini umumnya terdapat di hampir semua sudut Ruma Gorga.

Sama seperti alat musik gong, gorga ini menjadi simbol kebahagiaan dan kegembiraan. Selain itu, ukiran ini juga melambangkan kejayaan dan kemakmuran.

Ruma Gorga sebagai salah satu Rumah Adat Batak dapat ditemui di Huta Raja, Desa Lumban Suhi-Suhi Toruan, Kecamatan Pangaruruan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Sumber:
Jurnal.isbi.ac.id
Perpustakaan.id
Kompas.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau