Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nakes di Medan Diduga Suntik Vaksin Kosong kepada Siswa SD, Dinkes Sumut Akan Investigasi

Kompas.com - 21/01/2022, 05:30 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

 

MEDAN, KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan proses vaksinasi anak di mana petugas vaksinator diduga menyuntik tanpa vaksin. Kasus itu kini sedang diinvestigasi. 

Video itu diunggah di sejumlah akun Instagram. Salah satunya di @inimedanbungg. Terlihat petugas vaksinator biru berbicara dengan anak yang akan divaksin. Lokasi vaksinasi diduga berlainan. Ada dua video yang diunggahnya.

Vaksinator itu sempat menanyakan kepada anak-anak itu tentang cita-citanya ketika sudah besar.

Terlihat dia mengambil suntikan yang masih dibungkus, namun tak terlihat dia memasukkan cairan vaksin ke dalam alat suntik yang dipegangnya. 

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Sumbar Capai 70 Persen, Kapolda: Masyarakat Sangat Antusias

Sambil terus menanyakan cita-cita anak itu, perempuan itu kemudian menyuntikkan jarum ke lengan kirinya setelah sebelumnya diusap dengan tisu. Saat itu, petugas vaksinator menyuntik hingga dalam.

Namun terlihat, di alat suntik tersebut diduga tidak ada yang cairan yang dimasukkan. Setelah itu, suntiknya dimasukkan ke dalam kotak. 

Jempol vaksinator itu terlihat hanya di ujung namun tidak mendorong sesuatu sebagaimana umumnya menyuntik.

Baca juga: Padang Panjang Belum Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Vaksin Belum Tiba

Di akun itu, tidak disebutkan lokasi vaksinasi. Di video pertama, pengunggah menulis keterangan 'mungkin ini yang disebut suntik virtual'. 

Sedangkan di video kedua, tidak ada tertulis keterangan apapun. Pengunggah hanya menautkan video itu ke akun Instagram resmi milik Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution dan Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman. 

Kata Dinkes

Dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (20/1/2022) malam, Sekretaris Dinas Kesehatan Sumatera Utara, dr. Aris Yudhariansyah mengaku baru mengetahui video itu.

Dia juga belum mengetahui kejadian di mana. Menurutnya penting untuk menjalin komunikasi sejak awal dengan pasien sebelum dilakukan tindakan medis.  

"Tapi memang di video itu sudah komunikasi ya. Mungkin karena ini ramai kali ya. Saya cari tahu dulu ya. 

Karena belum pasti juga itu di mana apakah di sini atau di luar Sumatera. Kita kalau provinsi sifatnya kalau terima laporan akan lakukan investigasi," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com