Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Edy Rahmayadi soal Anak SD Diduga Disuntik Tabung Kosong Saat Vaksinasi

Kompas.com - 21/01/2022, 16:44 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi merespons soal dugaan kesalahan prosedur yang dilakukan dua tenaga kesehatan (nakes) saat melakukan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Wahidin, Kecamatan Medan Labuhan, Medan, pada 17 Januari 2022.

Sebelumnya, video yang merekam dugaan pelanggaran prosedur itu beredar dan viral di media sosial.

Saat ini, Dinas Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan pihak kepolisian masih mencari titik terang kasus itu.

Baca juga: IDI Investigasi Kasus Nakes di Medan yang Diduga Gunakan Tabung Suntik Kosong

Edy Rahmayadi mengakui belum mengetahui secara detail mengenai masalah itu.

"Nanti saya akan cek itu, tidak boleh vaksinnya kosong," kata Edy di rumah dinasnya di Medan, Jumat (21/1/2022).

Mantan Ketua Umum PSSI itu menegaskan bahwa apabila terbukti bersalah, maka tenaga kesehatan tersebut akan mendapat sanksi.

Edy mengatakan, kecurangan seperti itu bertolak belakang dengan program pemerintah yang sedang gencar untuk melakukan vaksinasi.

"Hukum, tidak boleh itu. Kalau sudah salah, sudah pasti kami hukum, mencederai orang itu," ujar mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan itu.

Baca juga: Dugaan Nakes Suntik Vaksin Kosong kepada Anak di Medan, Ini Kata Dinkes

Sebelumnya, sebuah video menunjukan seorang nakes yang sedang menginjeksi suntikan ke tubuh seorang siswa SD.

Namun, dalam video itu, diduga tabung suntik yang digunakan tidak berisi cairan vaksin Covid-19.

Dalam video tersebut, terlihat nakes yang menggunakan seragam warna merah itu awalnya membuka alat suntik dari kemasannya.

Baca juga: Soal Nakes Diduga Suntik Vaksin Kosong di Medan, Polisi: 3 Orang Diperiksa

Namun, bukannya terlebih dahulu memasukkan cairan vaksin ke dalam alat suntik tersebut, wanita itu malah langsung menyuntikkan jarum itu ke lengan anak berkacamata itu.

Peristiwa itu disebut terjadi saat dilakukan vaksinasi anak usia 6-11 tahun yang digelar oleh Polsek Medan Labuhan bekerja sama dengan RS Delima Martubung di SD Wahidin.

Dalam vaksinasi itu, ada dua orang siswa yang diduga menerima suntikan kosong.

Saat ini, pihak kepolisian dari Polres Belawan masih terus mendalami kasus tersebut.

Sejumlah pihak, termasuk nakes yang melakukan penyuntikan turut diperiksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com