Temuan itu dipastikan ada dan sudah dilaporkan. Menurut Choirul, fakta tersebut diperoleh dari pengakuan dan testimoni sejumlah orang yang diyakini pernah melihat peristiwa itu.
Penyebab kematian penghuni karena penganiayaan selama ditahan di kerangkeng. Penganiayaan terjadi karena korban melawan.
Adapun korban yang mendapat penganiayaan itu adalah mereka yang baru masuk kerangkeng selama empat sampai enam pekan pertama.
"Jadi kami menelusuri, kami dapat (temuan korban meninggal). Teman-teman polda menelusuri juga dapat (korban meninggal) dengan identitas korban yang berbeda," ungkapnya.
Choirul mengatakan, pelaku menggunakan istilah-istilah sebagai kode untuk melakukan tindak kekerasan kepada penghuni kerangkeng.
Istilah tersebut misalnya seperti "mos-das" dan "dua setengah kancing".
"Ada istilah-istilah yang digunakan ketika kekerasan berlangsung. Misalnya kayak 'mos-das' atau 'dua setengah kancing'. Jadi istilah-istilah kayak gitu yang digunakan dalam konteks kekerasan," jelas Choirul.
(Penulis Kontributor Medan, Dewantoro, Mutia Fauzia| Editor Teuku Muhammad Valdy Arief, Bagus Santosa)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Korban Tewas di Kerangkeng Rumah Bupati Langkat Lebih dari 1 Orang, LPSK Temukan Kejanggalan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.