Gaya arsitektur Nias selatan dapat ditemukan di ujung selatan Kabupaten Nias Selatan, termasuk di Kepulauan Batu.
Sedangkan gaya arsitektur Nias tengah dapat ditemukan di pedalaman dan timur Kabupaten Nias Selatan, khususnya di Lahusa dan Gomo.
Baca juga: Rumah Adat Jambi Kajang Lako, Fungsi, dan Keunikannya
Omo Hada atau rumah tradisional Nias umumnya berbentuk persegi panjang yang berdiri di atas tiang.
Jika dilihat sekilas, Omo Hada ini akan mengingatkan pada bentuk perahu.
Rupanya, bentuk seperti perahu ini bukan kebetulan. Nenek moyang Nias sengaja mendesain rumah mereka seperti ini untuk mengantisipasi jika terjadi banjir.
Pintu Omo Hada biasanya ada dua. Pintu pertama seperti pintu pada umumnya.
Sementara pintu kedua berbentuk horizontak dengan daun pintu menghadap ke atas yang fungsinya sebagai perlindungan saat ada serangan.
Baca juga: 7 Rumah Adat Jawa Timur, Keunikan, Ciri Khas, dan Fungsi
Setidaknya terdapat dua ruangan utama dalam rumah tradisional Nias atau Omo Hada ini.
- Ruang pertama bernama Tawalo, yaitu digunakan sebagai ruang tamu, bermusyawarah, tempat tidur para jejaka.
Ruang Tawalo dibagi menjadi beberapa lantai, yaitu lantai pertama untuk rakyat biasa, lantai bule untuk tamu, lantai dane-dane untuk tamu agung.
Kemudian lantai salohate sebagai tempat sandaran tangan tamu agung, dan lantai harefa untuk menyimpan barang tamu.
- Sementara ruangan kedua di Omo Hada disebut dengan nama Forema, yang letaknya di belakang Tawalo.
Forema ini berfungsi sebagai ruang keluarga, ruang tamu wanita, serta ruang makan tamu-tamu agung.
Di forema juga terdapat beberapa ruangan, yang berfungsi sebagai kamar tidur dan dapur.
Baca juga: Mengenal Honai, Rumah Adat Papua, dari Keunikan, Ciri Khas, hingga Fungsi
Lokasi Nias yang sering dilanda gempa membuat rumah tradisional Nias atau Omo Hada didesain dengan fitur umum yang selalu ada dan disebut Ndriwa.