Datuk Itam memperkenalkan diri, Puteri membalasnya. Namun sayang, bukan suara penyamarannya yang keluar malah suara asli Putri yang lemah lembut yang keluar. Menyadari hal itu, Putri segera mengubah suaranya menjadi berat.
Pangeran Sorkam membalikkan badan, pertanda ia tidak ingin melanjutkan pertandingan. Putri mencegahnya.
Kemudian, Pangeran Sorkam mengungkapkan bahwa ia tidak mau berlaga dengan perempuan. Takjublah penonton yang telah melihat kemampuan laga Putri sebelumnya.
Putri mengolok-olok Pangeran Sorkam meminta bukti. Pangeran Sorkam terpancing dan melakukan gerakan membalikkan badan dan mengayunkan kakinya. Penutup kepala Jogi terlepas, rambut Putri Runduk terurai.
Putri Runduk membalas serangan Pangeran Sorkam, yang terjadi Putri runduk malah kehilangan keseimbangan yang akhirnya ditangkap Pangeran Sorkam. Kemudian mereka turun dari arena, Pangeran Sorkam mengajak putri berbincang.
Datuk Langit yang diutus raja mendekat pada putri. Ternyata, Pangeran Sorkam mengenal Datuk Langit. Ayahnya adalah sahabat Raja Linggom.
Ia mengajak Putri Runtuk ke Istana Sorkam. Raja Linggom telah mengetahui keberadaan putrinya lantas menyusul.
Baca juga: Legenda Kebo Iwa dan Asal-usul Danau Batur
Pangeran dari Kerajaan Abbessina melihat Putri Runduk bersama Pangeran Sorkam. Ia tertarik dengan kecantikan Putri Runduk.
Saat, ia ingin mengajak Putri Runduk berbincang namun tangan Putri Runduk malah ditarik Pangeran Sorkam, Pangeran Abbessina yang bernama Demessie itu marah besar.
Pangeran Sorkam melamar Putri Runduk. Proses lamaran tidak ada hambatan karena ayah mereka bersahabat. Namun, Pangeran Abbessina telah mengirimkan surat ke Mursala untuk melamar Putri Runduk. Raja meminta mengabaikan karena ia akan menikahkan Putri Runduk dengan Pangeran Sorkam.
Adofo yang merupakan pelarian dari Abbessina mengetahui adat negerinya, penolakan adalah penghinaan.
Tanpa diduga, Kerajaan Abbessina melalui perintah Pangeran Demessie melakukan penyerangan ke Kerajaan Mursala.
Putri yang mengetahui pengkhianatan Adofo, tanpa basa basi ia menghunuskan pedang ke dada Adofo. Dalam pertempuran tersebut yang tertinggal hanyalah Putri Runduk, Sikambang, dan Pangeran Demessie. Raja dan permaisuri tewas dalam pertempuran itu.
Datuk Langit telah mengabarkan ke Pangeran Sorkam untuk membantu Mursala. Pangeran Sorkam menarik tanah Musala mendekati Sorkam. Tanah Mursala bergetar hebat dan bergerak.
Baca juga: Legenda Gunung Rinjani dan Terbentuknya Masyarakat Sasak
Saat itu, Putri Runduk hampir terbujuk Pangeran Demessie untuk diajak ke Abbessina. Namun, Sikambang berhasil membujuk Putri Runduk untuk melarikan diri. Sementara, Datuk Langit terus menyerang Pangeran Demessie.