KOMPAS.com - Korban kasus penipuan di aplikasi Binomo dan Quotext yang melibatkan crazy rich Indra Kenz di Sumatera Utara mencapai 400 orang.
Hingga Rabu (23/3/2022), sudah ada 40 orang yang melaporkan lasus itu ke Polda Sumatera Utara. Para korban bersama terlapor berada di grup yang berisi sekitar 400 orang.
Ada beberapa orang yang dilaporkan ke polisi antara lain FSP, BS, RP, EL, MI, Z, SM dan J.
FSP disebut-sebut sebagai "guru" dari Indra Kenz. Sejak Indra Kenz ditangkap, keberadaan FSP tak diketahui.
FSP kerap membuat konten di Yotube dan ia juga membuka kursus eksekutif dengan biaya Rp 7 juta yang akan diajar langsung oleh dia.
Baca juga: Gara-gara Main Binomo, Saya Kehilangan Nyawa Anak Saya
Namun jika ikut kursus yang dikelola oleh staf PSP, maka peserta harus mmebayar Rp 1,4 juta untuk dua kali pertemuan.
FSP juga mencetak buku yang berjudul Akademik Trading, Loss Menjadi Profit Rp 114 Juta Per Bulan Secara Konsisten. Buku setebal 146 halaman itu bersampul wajah FSP.
Dalam buku itu dia menerangkan technical analysis dan open posisi trading di Binomo.
FSP menjual buku itu seharga Rp 300.000 atau diberikan gratis kepada peserta kursus. Padahal menurut kesaksian peserta, buku tersebut banyak berisi copy paste materi dari internet.
Baca juga: Sosok Guru Indra Kenz di Binomo, Cetak Buku hingga Buka Kursus Eksekutif dengan Biaya Rp 7 Juta
Ia melaporkan dua orang yakni MI dan J. VA bercerita ia ikut bermain sejak Agustus 2021 dan berhenti pada Januari 2022 dengan kerugian mencapai Rp 250 juta.
Awalnya ia deposit Rp 14 juta secara diam-diam tanpa diketahui keluarga setelah melihat konten YouTube dan Tiktok milik J dan MI
Tabungan VA sebesar Rp 80 juta pun habis. ia kemudian meminjajm uang ke leasing pada September 2021 sekitat Rp 100 juta.
Terakhir, ia menjual mobil seharga Rp 170 juta dan usaha rumah makan ia rintis sejak 2011 terpksa tutup. Ia pun bertengkar dengan istrinya.
Baca juga: Korban Binomo di Medan Laporkan Seseorang Diduga Guru Indra Kenz ke Polisi: Buku Ini Tidak Berguna
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.