Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertipu Binomo

Kompas.com - 26/03/2022, 07:07 WIB
Rachmawati

Penulis

 

Ikut kursus bayar Rp 2,5 juta untuk 3 kali pertemuan

Cerita yang berbeda dialami RM, warga Kota Medan yang bermain Binomo sejak November 2021 dan berhenti pada akhir Januari 2022.

Ia tergiur dari afiliasi yang dilihat dari Youtube. Bukannya untung, dia malah rugi Rp 380 juta.

Bahkan ia menjual mobil untuk bermain Binomo dengan uang pertama yang didepositokn sekitar Rp 140.000.

Merasa tak lihai bermain Binomo, ia pun mnegikuti kursus dengan SM yang diketahui anak buah dari FSP, yang dikenal sebagai "guru" Indra Kenz.

Baca juga: Polda Sumut Bakal Panggil 2 Orang Terkait Laporan Korban Binomo dan Quotex

Ia pun membayar Rp 2,5 juta untuk 3 kali pertemuan. Kursus dilakukan di kafe, namun RM tetap kalah walau sudah mengikuti kursus.

"Bahkan sebenarnya pernah saya lihat mentor itu main dan kalah. Tapi yang disalahkan ntah waktu sore lah, sinyal tak bagus, dan lain lain," kata dia.

SM pun berganti mentor hingga bertemu DS.

Di luar dugaan, DS membuka matanya agar berhenti bermain Binomo. DS membongkar jika ia tak bisa membalikkan modal dari trading Binomo.

"Mentor tersebut pernah berada di bawah naungan FSP dan bersyukurnya jujur kepada saya," sebutnya.

"Rupanya, orang itu dapat uang karena bekerja sebagai mentor dan affiliator. Bukan karena bermain trading Binomo," tambahnya.

Baca juga: Afiliator Binomo Pernah Loss Saat Trading, Berdalih karena Hari Sudah Sore dan Sinyal Jelek

Istri keguguran, aset habis dijual

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
SFA (28), warga Pecut Seituan adalah salah satu dari ratusan korban Binomo di Sumatera Utara.

Ia tertarik bergabung dari akun Youtube Indra Kenz dan FSP. SFA adalah sales otomotif mobil. Selama bermain, ia rugi hingga Rp 200 juta.

SFA bercerita bermain bersama B. Hingga akhirnya ada isu soal Indra Kenz dan B mengaku libur dulu karena mau berobat.

Lalu grup Telegram tempat mereka berkomuninikasi dibubarkan. terakhir ia menghubungi B pada 9 Maret 2022 saat istri SFA keguguran.

Baca juga: Apa yang Membuat Masyarakat Tergiur Bermain Binomo?

Namun nomor SFA diblokir oleh B dan istrinya.

Selama bermain, SF mengaku menggunakan mBangking milik istrinya saat sang istri sedang tidur. Ia juga menjual aset dan emas milik sang istri.

Tak hanya itu, ia juga menjual motor Rp 17 juta dan hutang sebesar Rp 60 juta ke pengadilan karena menggadaikan barang milik temannya.

Saat ini ia harus menanggung utang Rp 69 juta.

SFA mengaku pernah hampir gila karena tak ada uang sementara ia harus menanggung beban keluarga. Ia bahkan pernah berniat mencuri agar yang habis dapat kembali lagi.

Namun menurut SFA yang paling berat adalah saat ia kehilangan anak yang dikandung istrinya.

Baca juga: Uang Ratusan Juta Rupiah Lenyap, Mobil Dijual, Kenapa Korban Binomo Masih Mau Terus Bermain?

Saat itu, SFA mengaku kalah trading dan sang istri langsung syok. Keesokan harinya, sang istri menelpon sambil merangkak karena tak kuat.

SFA pun pulang dan melihat istrinya terkapar dan ia pun melarikan diri ke RS. Dokter mengatakan istrinya harus segera dioperasi jika tidak akan meninggal dunia.

Tak lama setelah dioperasi, ia mendapatkan kabar anak yang dikandung tak bisa ditolong lagi.

"Disitu saya berlinang air mata. Ini kesalahan saya sampai membuat istri menderita dan anak yang kami tunggu tunggu meninggal," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Video Pengacara Kamaruddin Cekcok dengan Pecatan Polisi yang Bacok Warga Deli Serdang

Viral, Video Pengacara Kamaruddin Cekcok dengan Pecatan Polisi yang Bacok Warga Deli Serdang

Medan
Preman yang Serang Warga di Deli Serdang Ternyata Pecatan Polisi dan Residivis Kasus Penembakan

Preman yang Serang Warga di Deli Serdang Ternyata Pecatan Polisi dan Residivis Kasus Penembakan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Cabut Status Internasional Bandara Silangit, Kajian Kemenhub Dipertanyakan

Cabut Status Internasional Bandara Silangit, Kajian Kemenhub Dipertanyakan

Medan
Kronologi Polisi Diserang Saat Tangkap Pengedar Narkoba di Dekat Asrama TNI AD Medan

Kronologi Polisi Diserang Saat Tangkap Pengedar Narkoba di Dekat Asrama TNI AD Medan

Medan
Preman Biang Kerok Warga Deli Serdang Marah dan Bakar Ban di Jalan Ditangkap

Preman Biang Kerok Warga Deli Serdang Marah dan Bakar Ban di Jalan Ditangkap

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Polisi Diserang Saat Tangkap Pengedar Narkoba di Sekitar Asrama TNI-AD Medan, Dandim Buka Suara

Polisi Diserang Saat Tangkap Pengedar Narkoba di Sekitar Asrama TNI-AD Medan, Dandim Buka Suara

Medan
Heboh Warga Deli Serdang Bakar Ban di Jalan Usai Diserang Preman

Heboh Warga Deli Serdang Bakar Ban di Jalan Usai Diserang Preman

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
Kepsek Pecat Guru Honorer di Langkat karena Demo Dugaan Kecurangan PPPK

Kepsek Pecat Guru Honorer di Langkat karena Demo Dugaan Kecurangan PPPK

Medan
Nobar Timnas, Jalan di Depan Kantor Wali Kota Medan Ditutup

Nobar Timnas, Jalan di Depan Kantor Wali Kota Medan Ditutup

Medan
Bandar Narkoba di Jalan Pelita Medan Sempat Disembunyikan Keluarga

Bandar Narkoba di Jalan Pelita Medan Sempat Disembunyikan Keluarga

Medan
Wakil Walkot Medan Sebut Penunjukan Paman Bobby Jadi Plh Sekda Bukan Nepotisme

Wakil Walkot Medan Sebut Penunjukan Paman Bobby Jadi Plh Sekda Bukan Nepotisme

Medan
Diserang, Polisi Bantah Gerebek Bandar Narkoba di Asrama TNI AD di Medan

Diserang, Polisi Bantah Gerebek Bandar Narkoba di Asrama TNI AD di Medan

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com