Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Berseteru karena Kritik Honor Belum Turun, Dokter Bahrul dan Wali Kota Banda Aceh Saling Memaafkan

Kompas.com - 13/04/2022, 16:12 WIB
Daspriani Y Zamzami,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Setelah berseteru dengan Wali Kota Banda Aceh yang berujung pemutusan kontrak dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa, dr Bahrul Anwar, akhirnya berdamai dan meminta maaf.

Permintaan maaf disampaikan Bahrul dalam forum yang difasilitasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Banda Aceh. Pertemuan ini juga dihadiri pihak RSUD Meuraxa. 

Sekretaris Umum IDI Kota Banda Aceh, Iziddin Fadhil menceritakan awal mula pendampingan yang dilakukan IDI pada Bahrul. 

Baca juga: Kritik Honor Belum Dibayar oleh Wali Kota Banda Aceh, Dokter Bahrul Dipecat dari RSUD Meuraxa

Beberapa waktu lalu, Bahrul yang merupakan anggota IDI meminta pendampingan terkait postingan di Instagram yang dinilai menyudutkan Pemerintah Kota Banda Aceh.

"Benar, Kami telah menerima permohonan pendampingan anggota dari dr Bahrul Anwar secara tertulis, tepatnya Jumat tanggal 8 April 2022," ujar Iziddin dalam keterangan tertulis IDI Cabang Kota Banda Aceh, Rabu (12/4/2022).

Setelah itu, menerima surat permohonan pendampingan anggota, IDI Banda Aceh melalui Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota (BHP2A) IDI memanggil Bahrul untuk dimintai keterangan, sesuai dengan mekanisme internal IDI.

Berdasarkan keterangan Bahrul, postingan tersebut tidak direncanakan. Postingan tersebut juga kemudian dihapus dan diganti dengan postingan permohonan maaf dari Bahrul.

IDI Menghormati langkah yang diambil manajemen RS Meuraxa Banda Aceh sebagai bentuk kontrol disiplin kepada pegawai.

Baca juga: Dokter Dipecat dari RSUD Meuraxa karena Berkomentar Soal Honor yang Belum Dibayar, YLBHI-LBH Akan Gugat Pemkot Banda Aceh

Namun IDI menyarankan perlu ditingkatkan upaya komunikasi efektif dan optimalisasi sharing informasi kepada tenaga medis di RS agar tidak terjadi mispersepsi dan disinformasi.

IDI Banda Aceh juga meminta Bahrul lebih memerhatikan cara penyampaian kritik dan saran, terlebih pesan tersebut disampaikan melalui media sosial.

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, dalam pertemuan tersebut menganggap, kritik yang disampaikan Bahrul adalah hak warga negara di negara demokrasi. Kritik tersebut sebagai bentuk kepedulian masyarakat kepada Pemerintah Kota Banda Aceh.

“Melalui forum ini, wali kota menerima dengan hangat dan rasa kekeluargaan permohonan maaf dari dr Bahrul secara langsung dan disaksikan oleh perwakilan IDI Banda Aceh serta Direktur RS Meuraxa,” kata Iziddin.

Baca juga: Polisi Amankan Pelatih Muaythai Balikpapan yang Diduga Aniaya Mantan Atletnya

Terkait insentif, pihak RSUD Meuraxa mengaku sedang mengupayakan proses pembayarannya.

“Karena harus melalui prosedur tertentu, jadi memang butuh waktu lama, tapi prosesnya sedang berjalan,” ujar Iziddin.

Untuk sementara waktu, sambung Iziddin, aaktivitas Bahrul yang berkaitan dengan tindakan medis dihentikan sementara hingga waktu yang belum ditentukan.

“Tapi peluang untuk bisa kembali beraktivitas di RSUD Meuraxa, masih terbuka peluang,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Medan
Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Jejak Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M Iptu Supriadi dan Nina Wati di Sumut Sejak 2014

Medan
Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Medan
Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Pencuri Rokok Terjebak Jadi Biang Keladi Kebakaran 6 Ruko di Deli Serdang

Medan
Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Medan
Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Bus Rombongan Pelajar ke Berastagi Terbakar di Simalungun

Medan
Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Buaya Muncul di Sungai Paluh Putri Medan, BBKSDA Sumut Turun Tangan

Medan
Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Iptu Supriadi Akhirnya Ditangkap, Sempat Kabur Usai Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M

Medan
Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Medan
Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Medan
Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Medan
10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

Medan
Kronologi Siswa SMK di Nias Tewas Diduga Dianiaya Kepsek, Kening Dipukuli Saat Berbaris

Kronologi Siswa SMK di Nias Tewas Diduga Dianiaya Kepsek, Kening Dipukuli Saat Berbaris

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com