Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Pria yang Tikam 2 Pegawai Alfamart di Deli Serdang Diduga Hendak Merampok

Kompas.com, 16 April 2022, 15:51 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - HS, pria yang menyekap dan menikam dua pegawai Alfamart di Jalan Veteran, Kecamatan Labuhan Deli, Deli Serdang, Sabtu (16/4/2022) pagi, diduga hendak merampok.

"Diduga mau merampok," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Medan Labuhan Kompol Mustafa Nasution di lokasi kejadian, Sabtu.

Dugaan pelaku hendak merampok, karena pelaku membawa pisau dan melukai dua pegawai toko.

Baca juga: Kronologi 2 Pegawai Alfamart Ditikam Pria yang Diduga Hendak Merampok, Tangan Korban Diikat dan Mulut Dilakban

Saat ini, pelaku sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk menjalani perawatan karena sempat diamuk massa.

Kronologi kejadian

Sementara itu, seorang pegawai Alfamart, berinisial YN mengatakan, kejadian itu berawal saat ia dan dua rekannya, perempuan dan laki-laki tiba di toko sekitar pukul 06.30 WIB.

Setelah itu, kata YN, temannya yang laki-laki naik ke lantai dua. Tak lama kemudian, ia mendengar temannya berteriak.

Baca juga: 2 Pegawai Alfamart di Deli Serdang Ditikam Pria yang Tidur di Lantai 2 Toko

Namun, hal itu tidak dihiraukannya, dan ia tetap membersihkan toko.

"Habis itu kami dengar teriak-teriak. Kukira manggil kawan saya, saya diam ajalah, nyapu sama beresin toko," ungkapnya.

Setelah itu, sambungnya, temannya yang perempuan menuyusul ke atas lalu berteriak.

"Disusul kawan, dia teriak dan nangis. Saya takut," ungkapnya.

Baca juga: Penikaman 2 Pegawai Alfamart di Deli Serdang, Tangan Korban Diikat dan Mulut Dilakban

Mendengar itu, YN lantas berlari ke halaman toko dan meminta tolong kepada juru parkir bernam Sair. Sair kemudian ke lantai dua dengan membawa sapu.

Saat di lantai dua, pelaku juga mengancam Sair, bahkan YN mengaku melihat Sair sudah berdarah.

Setelah itu, pelaku melarikan diri ke gang yang tak jauh dari lokasi. Warga yang melihat itu langsung mengejarnya hingga ia berhasil diamankan dan sempat diamuk massa.

Baca juga: Rampok Lukai dan Sekap Pegawai Minimarket di Deli Serdang

Pelaku sudah masuk sejak malam hari

Ditambahkan suami YN, M Fuji yang mengatakan bahwa pelaku sudah berada di tempat itu sejak malam hari.

"Katanya, pelaku itu udah di atas dari jam 8 malam," kata Fuji smbil menenangkan istirnya yang menangis dan syok.

Kata Fuji, pelaku beraksi dengan membawa senjata tajam dan melukai dua korban.

Baca juga: Mereka Menyerang Duluan dan Menebas Berkali-kali, daripada Mati, Saya Membela Diri

 

(Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Gloria Setyvani Putri)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau