Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral 2 Siswi di Medan Berkelahi di Depan Sekolah, Bermula dari "Bully"

Kompas.com, 21 September 2022, 07:39 WIB
Dewantoro,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Perkelahian antarsiswi yang terjadi di Medan terekam video dan viral di media sosial. Kasus itu dilaporkan ke Polrestabes Medan dan pihak sekolah sudah berupaya untuk menangani kasus itu.

Perkelahian itu terjadi di pinggir jalan. Aksi itu disaksikan oleh warga yang melintas dan menimbulkan keriuhan. Terlihat di video yang gambarnya diburamkan itu terjadi aksi jambak, baku pukul, dan cekcok.

Pihak yang terlibat perkelahian itu sama-sama masih mengenakan seragam sekolah. Dari penelusuran yang dilakukan, perkelahian itu terjadi antarsiswi di satu sekolah di kawasan Pancing, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.

Wakil Kepala Sekolah SMPN 27 Medan Renaldi Purwanto ketika ditemui di ruangannya pada Selasa (20/9/2022) mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (6/9/2022) antara AZ dan AN. Pihaknya sudah meminta keterangan dari sejumlah pihak mengenai kasus itu.

Baca juga: Kronologi Remaja di Lampung Bakar Diri, Kerap Di-bully sebagai Anak Miskin

"Awalnya bullying ini. AZ dibully oleh AN, disaksikan oleh teman sekelasnya, ZA, TI, dan SY," katanya.

Bullying itu terjadi di kelas saat akhir pelajaran bahasa Inggris. Kemudian setelah bel pulang berbunyi, ternyata terjadi perkelahian antara AZ dan AN di depan sekolah.

"Yang sampai pada akhirnya ada seorang siswa yang videokan," katanya.

Renaldi mengatakan, video itu kemudian diunggah ke status WhatsApp salah satu siswa dan ada beberapa siswa yang mengunggahnya ke media sosial.

Begitu videonya terunggah di media sosial, orangtua korban AN tidak terima.

Mereka membuat laporan pengaduan ke Polrestabes Medan pada Kamis (8/9/2022). Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya sudah berupaya agar tidak dilaporkan dan cukup diselesaikan di internal sekolah dengan mendatangi rumah AN.

Upaya untuk menyelesaikan secara kekeluargaan tidak berhasil. Pada Kamis sore itu, pihaknya hanya bertemu dengan kakak AN. Dari situ dia menghubungi orangtua AN dan diketahui kasus itu dilaporkan karena mereka tidak terima.

Pada hari Sabtu, pihaknya kembali berkunjung untuk menemui AN namun tidak ketemu. Bahkan berita acara kunjungan itu tidak ditandatangani oleh orangtua korban.

"Padahal, itu hanya berita acara sebatas kunjungan, melihat, menjenguk anak yang sakit karena dianiaya," katanya.

Hingga saat ini pihaknya belum berhasil bertemu dengan korban karena sejak kejadian AN tidak kunjung masuk ke sekolah. Dalam rapat di sekolah diputuskan bahwa pelaku AZ dan orang yang mengunggah di media sosial diskorsing hingga tanggal 26 September untuk memberi efek jera.

Dijelaskannya, sebenarnya dalam kasus ini pihak dari keluarga pelaku sudah bersedia untuk berdamai secara kekeluargaan, menanggung biaya pengobatan korban dan biaya cabut perkara namun dari pihak keluarga korban (AN) tidak terima.

"Jadi upaya sekolah untuk menjembatani sudah, dan dinas juga sudah kemari melihat bagaimana yang terbaik dibikin pihak sekolah karena kejadiannya di luar sekolah tapi sekolah tak lepas tanggung jawab tetap kita tanggungjawabi," katanya.

Baca juga: Kronologi Remaja di Lampung Bakar Diri, Kerap Di-bully sebagai Anak Miskin

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol T. Fathir Mustafa ketika dikonfirmasi mengenai kasus ini mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan itu dan sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah.

"Rencananya para pihak mau pertemukan dulu dan melibatkan dengan pihak instansi terkait jadi karena ini kan dua-duanya anak," katanya.

Dijelaskannya, proses pendampingan juga dilakukan untuk melihat psikologi anak yang jadi korban perundungan.

"Kita melibatkan sekolah dan orang-untuk beri edukasi. Tapi kalau tidak terwujud juga ya kita lakukan tindakan hukum. Tapi tetap kita kedepankan upaya persuasif dulu," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau