KOMPAS.com - NS (28), seorang ibu muda di Medan, Sumatera Utara tewas setelah dianiaya suaminya sendiri, IS (34).
Sementara anak perempuan NS yang berusia 1,5 tahun mengalalami luka karena senjata tajam.
Peristiwa yang menewaskan NS terjadi di Jalan Mandala By Pass, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Medan pada Sabtu (21/10/2022) sekitar pukul 23.50 WIB.
Awalnya korban bersama rekannya temannya seorang perempuan mengendarai becak motor dan bertemu dengan IS di depan Unit Lantas Polsek Percut Sei Tuan.
NS menemuai suaminya untuk menjemput dua anaknya yang diambil IS dari tempat penitipan anak di Sampali.
Saat bertemu sempat terjadi cekcok antara NS dan suaminya, IS. Lalu perempuan 28 tahun itu pergi bersama teman perempuan dan dua anaknya dengan becak motor.
Namun saat melintas di Jalan Mandala By Pass, Kelurahan Bantan, pelaku yang mengendarai becak menabrak becak yang ditumpangi oleh korban.
Lalu pelaku menghampiri istrinya dan membacoknya dengan dengan membabi-buta.
Warga yang melihat berusaha melerai, namun IS terus mengayunkan parangnya ke arah korban. IS pun ditangkap dan dihajar oleh warga.
Sementara anak kandung korban dan pelaku yang ada di TKP mengalami luka syatan di siku tangan kiri dan kepala bagian kiri.
Hal tersebut disampaikan Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol M. Agustiawan.
"Anaknya yang berusia 1,5 tahun luka sayatan di bagian kepala sebelah kiri 16 jahitan dan siku sebelah kiri 5 jahitan," kata dia.
Korban yang tewas pun dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi. Sementara pelaku yang babak belur karena dihajar massa juga dibawa ke RS untuk mendapatkan perawatan.
Diduga pelaku nekat menganiaya istrinya hingga tewas karena cemburu.
Baca juga: Suami di Medan Bacok Istri hingga Tewas, Pelaku Sempat Dihajar Massa
Setelah peristiwa tersebut, video pasca-pembunuhan tersebut viral di media sosial. Terlihat di video itu, warga berkerumun di dekat seseorang yang sudah tergeletak dan mengeluarkan banyak darah.
Keterangan di video itu, 'Terjadi Pembunuhan di Mandala, Suami Bacok Istri hingga tewas. Suami dihakimi Masyarakat setempat hingga luka parah.'.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor : Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.