Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pelajar SMK di Deli Serdang Tewas di SPBU, Rencana Isi Bensin lalu Tawuran dan Dibacok Lawan

Kompas.com, 27 November 2022, 12:02 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - EF (16) seorang siswa SMK ditemukan bersimbah darah di di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Kapten Soemarsono, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (25/11/2022).

Sebelum ditemukan terluka, korban dikejar pelajar lain saat sedang mengisi bensin. Karena kalah jumlah, korban berusaha melarikan diri dan sempat terjadi kejar-kejaran di area SPBU.

Dalam video yang viral di media sosial, terekam pelajar berlari dan memanjat bangunan di sekitar SPBU karena dikejar tiga orang yang membawa tongkat dan celurit.

Di video lain merekam korban mengeluarkan darah di bagian paha kirinya. Serta terdapat video yang merekam pelajar tersebut tergeletak dengan banyak darah di sebuah ruangan di SPBU.

Baca juga: Tawuran Pelajar di Deli Serdang Tewaskan 1 Orang, Korban Luka Parah Tergeletak di SPBU

EF tercatat sebagai siswa kelas X di salah satu SMK negeri di Medan. Diduga ia meninggal dunia karena kehabisan darah paha kirinya terluka.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Suyanto Usman Nasution mengatakan petugas langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapat laporan.

Namun setelah sampai di TKP, korban sudah meninggal dunia.

"Benar ada terjadi tawuran, kemudian kami lakukan pengamanan dan olah TKP. Korban sudah dibawa ke RS dalam kondisi meninggal dunia," kata dia.

Iptu Suyanto menjelaskan SPBU langsung ditutup setelah petugas datang dan para pegawai yang ada di lokasi akan dimintai keterangan.

Baca juga: 1 Pelajar Tewas di SPBU Saat Tawuran di Deli Serdang, Polisi Tangkap 4 Orang

"Untuk sementara seluruh pegawai SPBU yang bertugas hari ini kita mintai keterangannya dan warga sekitar juga kita mintai keterangan," tambahnya.

Selain itu, petugas juga mengumpulkan barang bukti berupa rekaman CCTV untuk mengetahui pelajar yang terlibat melakukan penyerangan ke korban.

"Masih kita dalami, kita juga masih di lapangan mencari CCTV di seputaran," jelas dia.

Pelaku ditangkap di rumahnya

Tak menunggu lama, polisi berhasil mengamankan pelaku, SA (16) di kawasan Kecamatan Sunggal, Deli Serdang pada Sabtu (26/11/2022).

"Pelaku sudah diamankan satu orang, ditangkap di rumahnya. Ini merupakan pelaku utama yang menikam korban," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa.

Teuku Fathir mengatakan ada kemungkinan pelaku bertambah karena proses penyelidikan masih berjalan.

Menurutnya pelaku yang ditangkap saat ini merupakan pelaku utama dan masih ada kemungkinan penetapan pelaku lain.

"Semuanya pakai senjata tajam, tapi ini pelaku utama yang baru ditangkap," pungkasnya.

Baca juga: 1 Pelajar Tewas di SPBU Saat Tawuran di Deli Serdang, Polisi Tangkap 4 Orang

Korban adalah anak tunggal

Duka mendalam dialami oleh ibu korban, Reni ketika mendengar kabar anak tunggalnya meninggal dunia.

Reni merupakan tunawicara yang bekerja sebagai pencuci piring dari rumah ke rumah. Ia membesarkan korban sendirian setelah ditinggal oleh suaminya.

Wali Kelas korban, Rohaya Naibaho mengungkapkan momen pertemuan terakhirnya dengan almarhum EF.

Hal itu ia ungkapkan ketika ditemui di rumah duka di Jalan Pasar V, Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Sabtu (26/11/2022).

Baca juga: Viral, Video Pelajar Tewas Tergeletak di SPBU Mengelurkan Banyak Darah, Ternyata Korban Tawuran

Rohaya mengatakan korban sempat meminta maaf karena tidak bisa memberi hadiah saat perayaan Hari Guru.

"Baru semalam dia salam saya, dia minta maaf tidak memberikan kado di hari guru. Jadi saya peluk, bilang 'Kebaikanmu saja sudah merupakan suatu kado luar biasa bagi ibu'," ujarnya.

Ketika Jumat (25/11/2022) ia sempat ingin cuti untuk tidak mengajar, namun EF mengancam akan bolos jika ia tidak mengajar.

Momen peringatan Hari Guru menjadi momen terakhir kali Rohaya bertemu dengan EF.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor : David Oliver Purba), Tribunnews.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau