MEDAN, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sumatera Utara Iskandar ST menilai, kedatangan Anies Baswedan ke beberapa daerah mendapat kesulitan.
Contohnya di Aceh, izin tempatnya dicabut. Begitu pun di beberapa daerah lain mendapat gangguan yang bisa dikategorikan sebagai penjegalan.
Menurut Iskandar, upaya penjegalan kedatangan bakal calon presiden yang diusung partainya tersebut sudah dimulai sejak kunjungannya ke Kota Medan beberapa waktu lalu.
Baca juga: Bertemu 100 Ulama di Pekanbaru, Anies Baswedan Ceritakan Saat Menjabat Gubernur DKI Jakarta
Ada beberapa indikasi yang tujuannya menggagalkan acara, seperti isu di media sosial yang ditujukan kepada relawan bahwa ada potensi keributan dan kerusuhan. Dampaknya, banyak relawan mengadu dan meminta mengurangi jumlah relawan yang menyambut Anies.
Akibatnya, ada penurunan jumlah relawan yang menyambut Anies, dari sebelumnya 2.000 orang menjadi 500 orang.
"Kami menenangkan situasi dan memastikan kalau relawan tidak ikut bertanggung jawab atas semua kejadian yang terjadi saat kedatangan. Hasilnya, kehadiran Anies disambut sangat luar biasa di Sumut," kata Iskandar didampingi Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Suriadi Bahar dan Koordinator Relawan Anies Baswedan, Rico Waas dalam konferensi pers di Kantor DPW Partai Nasdem Sumut, Jumat (9/12/2022).
Baca juga: Anies Baswedan ke Pekanbaru, Ini Agendanya...
Ada lagi informasi yang beredar liar menyebut setiap yang hadir di acara silaturahmi akbar kebangsaan bersama Anies Baswedan di Istana Maimun mendapat bantuan sebesar Rp 450.000.
Tujuannya untuk menimbulkan kerusuhan atau ketidaknyamanan saat kegiatan berlangsung. Kemudian, banyak alat sosialisasi yang hilang atau dibongkar.
Terakhir, media yang di bawah naungan pemerintah ikut memboikot kehadiran Anies. Makanya kehadiran Anies di Sumut hanya diliput media non-pemerintah.
"Kehadiran Pak Anies bukan saja dijegal di beberapa provinsi. Upaya-upaya sudah terjadi di Sumut. Tapi, mudah-mudahan dapat kita atasi bersama," ucap Iskandar.
Dia mengatakan, hal ini perlu disampaikan karena banyak yang bertanya apakah penjegalan juga terjadi di Sumut? Apalagi sekarang, upaya penjegalan di beberapa daerah terus dilakukan dengan masif, sudah ada unjuk rasa dan sebagainya.
Menurut Iskandar, yang melakukan adalah pihak-pihak yang tidak ingin melihat Anes dicintai masyarakat.
"Kami menyakini, upaya-upaya ini akan terus dilakukan dan lebih masif. Seluruh relawan, khususnya di Sumut diminta tidak mempercayai informasi-informasi menyesatkan, apalagi informasi yang mengadu domba," tuntas Iskandar.
Sebelumnya, kantor DPW Partai Nasdem Aceh dilempari telur dan kaus kaki busuk.
Ketua DPW Nasdem Aceh Teuku Taufiqulhadi mengatakan, insiden terjadi sebelum agenda silaturahmi dan jalan santai yang dihadir Anies Baswedan pada Sabtu (3/12/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.