Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Suami Lempar Istri ke Laut di Pelabuhan Bakauheni, Pelaku dengar Bisikan, Korban Berhasil Selamat

Kompas.com, 24 Februari 2023, 12:04 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Seorang pria terekam kamera CCTV membopong lalu melempar istrinya ke laut dari KMP Shalem, di Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, pada Kamis (23/2/2023) sekira pukul 05.15 WIB.

Dalam video yang beredar dan viral di media sosial itu, tampak korban yang sedang berjalan menuju kursi di atas dek kapal.

Tak berselang lama, muncul pria dari arah belakangnya yang kemudian membopong dan melemparkan perempuan tersebut ke laut.

Kronologi kejadian

Kepala KSKP Bakauheni, AKP Ridho Rafika membenarkan soal adanya peristiwa suami melempar istrinya ke laut itu.

Baca juga: Warga Sikka yang Jatuh ke Laut Saat Memancing Ikan Ditemukan Tewas di Kedalaman 20 Meter

"Kamis (23/2/2023) kemarin sekitar pukul 05.15 WIB, bertempat di atas KMP Shalem milik PT Surya Timur Line, telah terjadi seorang penumpang laki-laki yang mencoba menjatuhkan istrinya ke laut," kata Ridho, dikutip dari TribunLampung.com, Jumat (24/2/2023).

Ridho menjelaskan, KMP Shalem yang saat itu dinahkodai oleh Kapten Mukrim Arif tengah bertolak dari Dermaga 2 Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni.

Saat KMP Shalem akan memasuki Pelabuhan Bakauheni pada sekitar pukul 05.15 WIB, satpam KMP Shalem bernama Siswoyo mendapat informasi bahwa ada penumpang kapal yang menjatuhkan istrinya ke laut.

Mendapat informasi tersebut, Ridho melanjutkan, Siswoyo pun segera menuju tempat kejadian perkara (TKP) kemudian mengecek CCTV untuk mengetahui kronologi kejadian.

Baca juga: Kakek 72 Tahun di Sumba Timur Hilang Saat Kumpulkan Rumput Laut di Pantai

"Menurut keterangan saksi lainnya, saat dia sedang bersih-bersih di sekitar dek kapal, dia melihat ada seorang laki-laki yang tiba-tiba menghampiri seorang wanita. Mereka diduga pasangan suami istri," ujar Ridho.

"Lalu laki-laki itu membopong wanita yang diduga istrinya itu berjalan ke tepi kapal," sambungnya.

Korban selamat

Sejumlah saksi beserta keluarga korban kemudian menghampiri pelaku dan berusaha menolong korban.

Korban pun dapat tertolong lantaran tangannya berhasil memegang pagar besi pembatas kapal.

Petugas lantas mengamankan pelaku untuk dimintai keterangan perihal alasannya melempar sang istri ke laut.

Baca juga: Talud di Pantai Maruni Manokwari Jebol, Air Laut Masuk ke Jalan Trans Papua Barat

Kepada petugas, Ridho mengatakan, pelaku mengaku mendengar bisikan yang menyuruhnya melempar sang istri ke laut.

Atas permintaan keluarga pelaku dan korban, Ridho menyampaikan, permasalahan tersebut akan diselesaikan secara kekeluargaan.

Pasalnya, pelaku saat ini sedang dalam proses pengobatan untuk mengatasi gangguan kejiwaan yang diidapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.com dengan judul "Viral Pria Diduga Gangguan Jiwa Lempar Istrinya ke Laut di Pelabuhan Bakauheni Lampung"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau