MEDAN, KOMPAS.com - Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menganggarkan biaya Rp 2,7 triliun untuk proyek multiyears pembangunan jalan dan jembatan. Proyek ini menggunakan anggaran pendapatan daerah tahun 2022-2024.
Lalu bagaimana progres pengerjaan ?
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut Marlindo Harahap mengatakan, berdasarkan data 27 Agustus 2023 realisasi pengerjaan pembangunan jalan dan jembatan di Sumut sudah mencapai 56,89 persen.
Baca juga: Jalan Provinsi di Kota Siantar Sumut Masih Butuh Perbaikan dan Pemeliharaan
"Total panjang ruas (jalan rusak) yang telah ditangani sepanjang 262 kilometer dari total 450 kilometer (jalan rusak) se-Sumut. Kita optimis dan tetap ingin menuntaskan proyek yang murni untuk kebutuhan masyarakat Sumut ini, sesuai kontrak," ujar Marlindo dalam keterangannya, Jum'at (1/9/2023).
Marlindo juga menerangkan lokasi pengerjaan proyek tersebar di 33 kabupaten/Kota di Sumut, dengan tipe proyek Design & Build Lumpsum Price, berupa peningkatan jalan sepanjang 450 km, jembatan rangka baja, jembatan beton, pekerjaan box culvert dan lain-lain.
"Masa pelaksanaan 540 hari kalender sejak SPMK (surat perintah mulai kerja) dan masa pemeliharaan 730 hari kalender. Total ruas (jalan aspal) yang dikerjakan hingga minggu ke-64 berjumlah 109 ruas dari total 163 ruas. Total ruas yang sudah selesai dilakukan pekerjaan pengaspalan berjumlah 64 ruas dan 10 ruas masih dalam proses,” jelasnya.
Kata Marlindo selanjutnya proses penghamparan aspal yang berjumlah 72 ruas jalan juga sudah dilakukan dan 14 ruas lagi masih dalam proses pengerjaan. Kemudian 55 ruas sedang dalam tahapan pekerjaan galian dan pemasangan batu drainase. Serta 37 ruas telah selesai output, termasuk bangunan struktur box culvert.
“Kita optimis proyek ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan pihak pelaksana proyek tampak bersungguh-sungguh melaksanakan pekerjaan sesuai dengan progres yang ada. Mudah-mudahan dengan selesainya proyek ini 450 km, jalan provinsi yang selama ini rusak sudah mulus kembali,” ujarnya.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menargetkan proyek ini selesai di akhir 2023. Tujuannya agar rakyat tidak terus menderita, karena kesulitan melewati jalan rusak.
"Kita sebenarnya jadwal (perbaikannya) sampai tahun 2024, jangan dengar gini, nanti malas pula yang kerja. (Jadi) tahun 2023 kita berharap 100 persen Kenapa 100 persen, karena dibutuhkan rakyat," ujar Edy di rumah dinasnya, Jum'at (1/9/2023)
Edy mengaku sempat mengunjungi salah satu ruas jalan rusak di Kabupaten Padang Lawas, dia merasakan sangat terganggu kondisi jalan di sana. Karena itu dia mengharapkan pengerjaanya dapat dikebut.
"Harus dikejar, kemarin saya sakit kali pinggangku, jalan ke Padang Lawas, lubangnya segede-gede itu, orang yang ngomelin (dibuatnya proyek) Rp 2,7 triliun, kuharap keliling-kelilinglah di lubang itu, begitu sulit. Itu yang aku sekali jalan ya, bagaimana rakyat yang hilir mudik di situ, mobilku bagus, itu aja sakit, bagaimana mobil angkot,'' katanya.
Baca juga: Edy Rahmayadi Sebut Butuh Rp 5,5 Triliun untuk Perbaiki Jalan Rusak di Sumut
Sementara berdasarkan dari Dinas PUPR Sumut jalan yang sudah selesai diaspal yakni: