Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Panti Asuhan di Medan Diamankan Polisi, Diduga Eksploitasi Anak Yatim Piatu di TikTok

Kompas.com - 20/09/2023, 17:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Video pengurus panti asuhan di Medan live di TikTok dengan bayi yang diduga yatim piatu menjadi perhatian publik.

Dalam video tersebut, pengurus panti asuhan diduga mengeksploitasi anak-anak agar mendapatkan "gift".

Salah satu video yang viral adalah saat seorang pria yang diduga pengurus panti asuhan memberikan makanan bubur pada bayi yang berusia empat bulan.

Padahal, bayi empat bulan belum boleh mengonsumsi bubur dan masih mmebutuhkan ASI (air susu ibu).

Baca juga: Dinsos Gerebek Panti Asuhan Ilegal di Medan, Diduga Eksploitasi Anak demi Saweran

Para penonton live TikTok sempat mengingatkan pengurus panti, bahwa tindakan tersebut salah karena bisa membuat bayi tersedak.

Namun peringatan tersebut diabaikan oleh pria dalam video tersebut. Ia juga tak merespon panggilan telepon yang dilakukan oleh salah satu pengguna media sosial.

Dalam video yang beredar, ada warganet yang mengaku sempat menanyakan alasan pihak panti asuhan memberikan bubur ke bayi berusia dua bulan.

Namun pihak panti asuhan berdalih tidak punya uang untuk membeli susu.

Padahal gift yang diberikan warganet sudah cukup untuk membeli susu untuk sang bayi yang diduga dieksploitasi itu.

Panti asuhan yang menjadi sorotan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya yang berada di Jalan Pelita IV Nomor 63, Kelurahan Sidorame Barat II, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan.

Pengelola dari panti asuhan ini rajin mengadakan live TikTok demi mendapatkan gift dari penonton.

Baca juga: Soal Guru SMP di Medan Gajinya Ditahan, Bobby: Kepsek Mau Kasih Teguran, Caranya Salah

Polisi amankan pengelola panti asuhan

Ilustrasi anak sekolah dasar pulang dari sekolahKompasiana/Mustopa Ilustrasi anak sekolah dasar pulang dari sekolah
Polisi pun bergerak cepat dengan mengamankan pengurus panti asuhan Yayasan tuna Kasih Olayama Raya.

Hal tersebut disampaikan Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa.

"Sudah kami amankan tadi malam," kata Fathir, Rabu (20/9/2023).

Namun, Fathir belum menjelaskan lebih lanjut identitas pelaku.

"Nanti jelasnya akan kami sampaikan, ini yang bersangkutan masih diperiksa," kata Fathir.

Belakangan diketahui pria yang diduga mengeksploitasi anak panti asuhan adalah Zamanueli Zebua, suami dari pemilik panti asuhan yang bernama Meliana Waruwu.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas SDM, Bobby Nasution Rehabilitasi Ratusan Kelas SD dan SMP di Medan

Setelah diamankan polisi, Zamanueli Zebua meminta maaf. Ia mengaku tak tahu bayi di bawah usia enam bulan tak boleh diberi bubur.

"Saya minta maaf. Saya bukan ngemis gift," kata Zamanueli, Selasa (19/9/2023).

Ia mengaku live TikTok di malam hari hanya karena ingin menyapa para pengikutnya di media sosial. Dia kembali membantah tudingan memanfaatkan anak panti asuhan.

Tak hanya itu. Ia berdalih bubur yang diberikan ke bayi berusia dua bulan, sudah dicampur dengan susu.

"Terus terang saya tidak tahu adanya aturan Mpasi (makanan pendamping asi). Yang saya pikirkan saat live, bagaimana cara menenangkan anak asuh saya malam itu," terangnya.

Setelah viral hingga mendapat respon dari Menteri Sosial Tri Rismaharini, Zamanueli pasrah jika anak asuhnya diambil alih oleh Dinas Sosial.

Baca juga: Mobil Warga di Medan Dicuri Saat Sedang Dipanaskan

Namun dia berharap, anak-anak tersebut tetap berada di bawah asuhannya dengan dalih ia masih menyayangi anak-anak tersebut.

"Pasrah saja. Karena saya juga setelah diteror langsung memberitahu dan menghadap ke Dinsos. Apapun keputusannya, jika anak-anak itu tidak bisa kembali, saya pasrah. Tapi kalau bisa anak-anak itu kembali dan kami diberi sosialisasi dan pelatihan tentang mengurus bayi dari Pemko Medan," katanya lagi.

 

Mengaku mendapat teror

Ilustrasi ponsel rusakFreepik Ilustrasi ponsel rusak
Zamanueli Zebua, bapak asuh di panti asuhan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya mengaku mendapat teror dari pengguna media sosial usai videonya viral.

Ia bercerita banyak menerima pesan di aplikasi media sosialnya hingga ia pun memilih mematikan handphonenya.

“Usai saya live itu, saya bertubi-tubi mendapat teror ancaman malam itu. Dari DM, dari pesan singkat ke kontak panti. Dibilang saya nama hewan, dibilang mampus bakal dimasukkan ke penjara. Berkarat di penjara,” kata Zamanueli.

Ia sadar yang telah dilakukannya itu salah.

Namun Zamanueli beralasan, itu dilakukannya karena keterbatasan pengetahuan soal merawat bayi dibawah enam bulan.

Baca juga: Uang Pecahan Rp 100.000 Berhamburan di Tengah Jalan Medan

Live saat dini hari

Meliana Waruwu, istri dari Zamanueli Zebua, yang merupakan pemilik panti asuhan mengatakan live TikTok yang kemudian dikecam netizen itu terjadi pada Minggu (16/9/2023) dinihari.

Saat itu, kata Meliana, suaminya mendapat tugas untuk menjaga dan memantau anak-anak panti.

Saat bayi berusia empat bulan yang dititipkan terus menangis, Zamanueli berusaha menenangkan dengan memberikan bubur ke bayi tersebut.

“Ini kan adek (bayi empat bulan itu) nangis terus. Pas malam enggak bisa tidur, sepertinya lapar," kata Meliana.

Baca juga: Bidan di Medan Ditangkap Saat Praktek Aborsi

"Mungkin saat itu suami sudah ketakutan, karena bayi nangis terus. Sementara saat itu saya sudah tidur," kata Meliana.

Ia mengatakan, setelah diberikan bubur, bayi tersebut pun tertidur lagi.

"Karena jadwal dia jaga, mungkin pikirnya bisa dikasih bubur. Jadi diberikannya lah itu," terangnya.

Meliana mengatakan, suaminya tidak ada berniat untuk melakukan hal yang telah dituduhkan oleh netizen.

Panti asuhan tutup sementara

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral
Saat ini panti asuhan yang dikelola oleh suami istri itu ditutup sementara waktu. Zamanueli pun mengaku sudah menghadap ke Dinas Sosial Kota Medan.

Saat ini Dinas Sosial Kota Medan telah membawa anak-anak panti asuhan untuk dievakuasi sementara ke tempat yang lebih nyaman.

Namun, saat proses evakuasi, kata Zamnueli, anak-anak panti asuhan banyak yang menangis ketakutan. Bahkan istrinya pun juga menangis.

"Istri, tim asuh, dan anak anak banyak yang nangis. Anak-anak juga ketakutan enggak mau dibawa oleh Dinsos. Tapi mau gak mau karena sudah prosedurnya seperti itu, kami semua pasrah," katanya.

Baca juga: Tak Kuat Menanjak di Pendakian Kodok Bukittinggi-Medan, Truk Tabrak Xenia hingga Hancur

Tak memiliki izin

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehabsos) Dinas Sosial Kota Medan, Mariance mengatakan, panti asuhan Yayasan Tunas Kasih Olayama Raya itu ternyata tidak punya izin.

Hal tersebut diketahui setelah Dinas Sosial melakukan kunjugan dan pemeriksaan.

"Panti Asuhan ini masih dibawah naungan yayasan. Sementara yayasan yang dimaksud belum mendapatkan izin dan seharusnya belum bisa beroperasi," kata Mariace.

Karena tidak memiliki izin, Dinas Sosial membawa anak-anak panti yang berjumlah 25 orang tersebut ke rumah Central Bahagia.

"Sementara ini anak-anak tersebut dibawa ke Rumah Central. Di sana mereka akan mendapatkan pelayanan yang baik. Terutama anak bayi yang baru empat bulan tersebut sudah diperiksa terkait kesehatannya hari ini," terangnya.

Baca juga: Pengiriman 5 Kilogram Ganja Medan-Bali Digagalkan, 2 Residivis Ditangkap

Pihaknya juga akan mendata dan mencari keluarga anak-anak panti asuhan tersebut.

"Kita akan assesment data anak-anak terlebih dahulu. Kemudian mencari orang tua dari anak-anak tersebut," terangnya.

Ia mengatakan untuk anak yang masih memiliki orangtua, akan dikembalikan ke keluarganya.

"Karena anak-anak ini butuh pengasuhan. Dimana pengasuhan terbaik ini ialah dari orangtua masing-masing," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Panti Medan, Besri Ritonga mengatakan siap membantu agar anak-anak panti asuhan di sini tetap mendapatkan pelayanan yang baik.

"Kami akan membantu penuh. Misal jika panti ini tidak bisa beroperasi. Dan orang tua anak asuh ini tidak dapat atau tidak bisa mengasuhnya kami akan menopang anak-anak ini ke tempat yang lebih layak. Saat ini kita ikuti dulu aturan-aturan yang berlaku dari Dinsos," terangnya.

Baca juga: Disdik Medan Tegur Kepala Sekolah SMPN 15 Medan soal Gaji Guru

Respon Wali Kota Medan

Menanggapi viralnya panti asuhan tersebut, Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution akan memantau terlebih dahulu anak asuh maupun pemilik panti asuhan.

"Kita akan lihat dulu, ini apakah ada unsur kesengajaan atau ketidaktahuan," terangnya, usai menghadiri acara TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Lapangan Benteng siang ini.

Diterangkan Bobby, apabila pengasuh anak panti asuhan tidak mengetahui, tentu pihaknya akan meminta Dinas Sosial untuk mulai masuk ke tempat panti asuhan seluruh Kota Medan.

"Agar diberi edukasi dan pembelajaran kepada Panti Asuhan khususnya yang banyak menampung anak-anak bayi. Agar diberi edukasi mengenai pola asuh, konsumsinya, asupan nutrisinya ke umur bayi dan balita," jelasnya.

Baca juga: Sejumlah Guru SMPN 15 Medan Nangis, Ngaku Diintimidasi Kepsek dan Gaji Ditahan

Kejadian ini dikatakan Bobby, akan ditindaklanjuti secepatnya oleh pihaknya.

"Pastinya kejadian ini akan kita tindak lanjut oleh kami khususnya Dinas Sosial yang bersangkutan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Inilah Zamanueli Zebua, Pria yang Dikecam Netizen Karena Dituding Manfaatkan Anak Panti Asuhan,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com