Setelah masuknya agama Islam seni musik gordang sambilan banyak dipakai di acara pernikahan.
"Jadi kalau bagi orang Mandailing, pesta kecil pun kalau ada gordang sambilan pesta itu nuansanya jadi besar dan kebalikannya tanpa gordang sambilan, pesta terasa kecil, karena ini sakralitas budaya," ujar pria yang juga pensiunan guru ini.
Dari tradisi di Mandailing ini, Bakhsan tertarik mempelajari gordang sambilan lantaran permainannya unik.
Alat musik ini terdiri dari sembilan gendang yang dimainkan beramai-ramai. Ukurannya pun berbeda-beda, bahkan salah satu gendang memiliki ukuran 180 cm-200 cm. Ini merupakan salah satu long drum terpanjang di dunia.
Selain itu, Gordang memiliki 20 jenis irama unik yang merepresentatifkan suara alam.
"Seperti sampuara batu mangulang (suara batu yang jatuh di air terjun), magodang aek (air bah), udan potir (hujan petir) dan lain-lain," katanya
Setelah lebih dari 10 tahun belajar gordang di kampungnya, di tahun 1985, Bakhsan kuliah di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara (USU) jurusan Bahasa Indonesia.
Di sana Bakhsan tetap menularkan kemampuan bermain Gondang ke teman hingga seniornya.
Di sisi lain usai tamat kuliah dia tahun 1991 dia menjadi guru di sekolah swasta di Medan, sembari juga fokus menekuni profesi bermain gordang dan penutur tradisi di Kota Medan. Meski kala itu masih pemula, dia kerap wara-wari tampil hingga ke Jakarta.
Meski begitu Bakhsan baru memantapkan diri membentuk kelompok seni profesional, bernama RAPTAMA, pada tahun 2000.
Dari keahlian bermain gordang ini banyak orang semakin mengenalnya. Hampir setiap Minggu grupnya mendapat undangan tampil di berbagai hajatan.
Bahkan saat pernikahan anak Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution (2017), di sana selain mengkomandoi permainan Gordang, dia juga menjadi pemandu acara adat.
Jatuh bangun melestarikan gordang sempat dirasakan di tahun 2020, awalnya Bakhsan sempat sengaja pensiun mengajar dari sekolah swasta, lantaran ingin fokus mengembangkan budaya dan musik tradisi Mandailing.
Tetapi di tahun itu pula tiba-tiba pandemi Covid-19 melanda dunia, Bakhsan sempat mengakui bahwa selama hampir 2 tahun dia tidak pernah manggung.
Beruntung dia masih memiliki uang tabungan. Kini kata Bakhsan, situasi ekonominya telah normal kembali.