Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Sunyi Bakhsan Parinduri Melestarikan Gordang Sambilan

Kompas.com - 28/09/2023, 09:37 WIB
Rahmat Utomo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

"Sekarang insya Allah karena kita sudah punya nama, boleh dikatakan kalau pesta besar, terutama pesta adat kerap menggunakan jasa kita," ujarnya.

Regenerasi

Kini ketimbang soal kebutuhan ekonomi, Bakhsan justru khawatir dengan nasib kesenian gordang sambilan ke depannya. Dia melihat tidak ada upaya serius dari pihak terkait untuk mendokumentasi dan melestarikan seni tradisi ini.

"Yang menjadi khawatir bagaimana ini mengenalkan ke generasi muda, aturannya kan katakanlah dinas harus diajarkan ke sekolah, ke kurikulum. Contoh Jawa Barat sangat bagus bahasa, budaya, masuk di kurikulum diajari guru-gurunya, disiapkan. Kalau Sumut belum sampai ke sana, kalaupun ada belumlah maksimal," katanya.

"Padahal tiap dekade ada bagian kebudayaan hilang tidak terjaga, tidak ada dinas terkait mendokumentasikan secara utuh masing-masing etnik tidak hanya Mandailing saja," tambahnya.

Bila terus dibiarkan, Menurut Bahksan, lambat laun generasi muda akan melupakan identitas budaya aslinya, karena menjamurnya budaya populer. Bakhsan merasakan betul, susahnya mencari anak muda yang berminat menjadi seniman tradisi.

"Mereka lebih fokus ke musik non Indonesia dan itu bagi mereka lebih keren dibanding dengan musik perkusi tradisi,'' ujarnya.

Perhatian pemerintah kurang

Di sisi lain dia juga melihat kurangnya perhatian pemerintah untuk memperhatikan kehidupan seniman tradisi.

Tak sepeserpun dia pernah menerima donasi dari pemerintah untuk membantu program mempertahankan budaya yang digelutinya. Namun Bakhsan tidak mempersoalkannya. Baginya menjaga benteng seni tradisi adalah tanggung jawab moralnya sebagai seniman.

"Jadi (alat seni) kita gordang untuk perlengkapan di rumah ini ratusan juta harganya, tapi kita nggak berhitunglah, karena berhubungan dengan budaya kita sendiri," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah juga harus jemput bola dalam memfasilitasi kebutuhan seniman, terutama dalam memberi ruang kreasi. Seharusnya mereka merangkul para seniman layaknya seorang sahabat.

"Beberapa kali kita diminta mengusulkan diri mendapatkan bantuan atau penghargaan, kalau menurut saya itu kurang tepat, pemerintah yang harus turun bukan kita yang mengusulkan diri," tandasnya.

Walaupun tidak mendapat sokongan pemerintah, Bakhsan tetap berkomitmen menjadi garda terdepan dalam melestarikan gordang, maupun seni tradisi lainnya. 12 buku mengenai seni tradisi Mandailing Natal, telah tulis untuk generasi muda.

Bahkan dia juga yang mensuplainya secara gratis ke sekolah sekolah terutama di Kabupaten Mandailing Natal.

Judul bukunya, Kamus Mandailing Indionesia (2019), Kearifan Mandailing Dalam Tradisi Lisan (2019), Panduan Markobar, Novel Mandailing ''Mangirurut'' dan lain-lain.

Dia juga memanfaatkan platform digital seperti YouTube dan Instagram, untuk membuat konten tutorial seni tradisi Mandailing.

"Saya ingin sebelum tutup mata, saya sudah banyak membuat video-video tutorial budaya. Biar orang dari jauh bisa juga belajar dan menjadi kenang-kenangan untuk generasi selanjutnya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Namanya Masuk Radar Gerindra pada Pilkada Sumut, Bobby: Kemungkinannya Ada

Namanya Masuk Radar Gerindra pada Pilkada Sumut, Bobby: Kemungkinannya Ada

Medan
Bobby Segel Mall Center Point karena Tunggak Pajak Rp 250 Miliar

Bobby Segel Mall Center Point karena Tunggak Pajak Rp 250 Miliar

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Mantan Wagub Sumut Ambil Formulir Cagub di Partai Gerindra

Mantan Wagub Sumut Ambil Formulir Cagub di Partai Gerindra

Medan
Sopir Diduga Ngantuk, Bus Tabrak 2 Pejalan Kaki hingga Tewas di Toba

Sopir Diduga Ngantuk, Bus Tabrak 2 Pejalan Kaki hingga Tewas di Toba

Medan
Pantai Pondok Permai di Sumut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Pantai Pondok Permai di Sumut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Medan
Videonya Viral, Bidan Rumah Sakit di Medan yang Remehkan Pasien Dipecat

Videonya Viral, Bidan Rumah Sakit di Medan yang Remehkan Pasien Dipecat

Medan
Disentil Bobby, Anggota Dishub Medan Cabut Laporan Polisi terhadap Pedagang Martabak

Disentil Bobby, Anggota Dishub Medan Cabut Laporan Polisi terhadap Pedagang Martabak

Medan
Pakai Spektrometer, 5 Hektar Ladang Ganja Ditemukan di Sumut

Pakai Spektrometer, 5 Hektar Ladang Ganja Ditemukan di Sumut

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Maju Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi Daftar ke 8 Partai, Terakhir Hanura

Maju Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi Daftar ke 8 Partai, Terakhir Hanura

Medan
Petugas Dishub Medan Polisikan Pedagang Martabak, Bobby Minta Laporan Dicabut

Petugas Dishub Medan Polisikan Pedagang Martabak, Bobby Minta Laporan Dicabut

Medan
Paman Bobby Nasution Ingin Jadi Bacalon Wali Kota Medan lewat PDI-P

Paman Bobby Nasution Ingin Jadi Bacalon Wali Kota Medan lewat PDI-P

Medan
Edy Rahmayadi Daftar Bacalon Gubernur Sumut ke PAN, meski Zulhas Dukung Bobby

Edy Rahmayadi Daftar Bacalon Gubernur Sumut ke PAN, meski Zulhas Dukung Bobby

Medan
Kronologi Tabung Elpiji Meledak di Medan, Terdengar Suara seperti Bom

Kronologi Tabung Elpiji Meledak di Medan, Terdengar Suara seperti Bom

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com