Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah di Medan Syok Temukan Bayinya Tewas di Ember Berisi Air, Korban Direndam Sang Ibu karena Cuaca Panas

Kompas.com - 03/10/2023, 14:41 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Eri, seorang ayah di Kota Medan, Sumatera Utara syok saat menemukan bayi perempuannya yang masih berusia 1 bulan tewas mengambang di dalam ember berisi air pada Senin (2/10/2023).

Korban dan orangtuanya tinggal di Jalan Mahkamah, Kelurahan Masjid, Kecamatan Medan Maimun.

Menurut keterangan Diana, salah satu saksi mata, kondisi korban diketahui pertama kali oleh sang ayah, Eri pada Senin siang pukul 12.30 WIB.

Saat itu Eri yang sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit pulang ke rumahnya untuk makan siang pada pukul 12.30 WIB.

Baca juga: Bayi 1 Bulan di Medan Tewas di Ember Berisi Air, Diduga Lupa Diangkat Ibunya

Betapa terkejutnya ia saat melihat bayinya tewas dalam kondisi kaku mengapung di ember pemandian bayi.

"Katanya anak itu dimandikan sama mamaknya di baskom mandi bayi, tapi diletakkannya saja, setelah itu dia aktivitas yang lain ngerjain kerjaan rumah," kata Diana, Selasa (3/9/2023).

Melihat kondisi bayinya, Eri langsung memberitahukan ke warga sekitar dan membawa korban ke RS Martha Friska. Diduga saat dibawa ke rumah sakit, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Menurut Diana, keluarga Eri baru sebulan tinggal di rumah tersebut.

Sang ibu histeris, sempat mengaku rendam bayinya

Sementara itu Israwati, tetangga Eri mengatakan bahwa ibu bayi yang bernama Rika Yuni sempat histeris saat tahu bayinya tewas di dalam ember berisi air.

Menurut Israwati, ia sempat melihat Rika menyusui anaknya pada Senin siang.

"Jam setengah satu saya lihat dia masih menyusui anaknya. Jam satu, pas saya pulang saya lihat anaknya sudah nggak ada. Sempat saya ejek, kau nyusuin anak, dia diam aja," kata Israwati.

Baca juga: Pembunuh Terapis Pijat di Medan Ditangkap, Ditembak karena Melawan

Israwati mengaku ayah bayi, Eri sempat panik sambil menangis menggendong bayinya yang sudah dalam kondisi kaku.

"Setelah lakinya pulang kerja, rupanya anaknya sudah nggak ada. Digendonglah anak itu sama lakinya sambil nangis, di bilang gini 'anak ku sudah meninggal'," sebutnya.

Sementara ibu korban, Rika yang ada di dalam rumah terlihat histeris dan mencoba melarikan diri.

"Dia ketakutan, merangkak ke depan sambil meraung-raung seperti serigala," ungkapnya.

Menurut Israwati, dirinya sempat bertanya ke Rika terkait kondisi bayinya. Saat itu Rika mengaku merendam bayinya ke dalam air karena kondisi cuaca yang panas.

"(Kata Rika) dia awalnya bersih-bersih rumah (karena cuaca panas). Anaknya biar dingin dimasukkan ke dalam ember untuk biar berenang. Kata dia, 'anakku berenang, (lalu) aku beresin rumah'. Dimandikannya, lupa dia angkat," ujar Israwati menirukan ucapan Rika.

Baca juga: Mengenal Ikan Sale, Oleh-oleh Khas Medan

Israwati mengatakan, selama ini Rika sering berbicara sendiri dan marah-marah tanpa alasan yang jelas. Rika juga jarang bergaul dengan warga sekitar.

"Kadang orang enggak ngomongin (dia), dia tutup pintu, merepet-repet, ngomel-ngomel enggak jelas," kata dia.

Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini.

Fathir belum bisa memastikan penyebab kematian korban, apakah berkaitan dengan pembunuhan atau hal lain. Kedua orangtua korban saat ini masih diperiksa.

"Masih kami dalami," ujar Fathir saat dihubungi melalui sambungan telepon

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rahmat Utomo | Editor: David Oliver Purba), Tribun Medan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bobby Segel Mall Center Point karena Tunggak Pajak Rp 250 Miliar

Bobby Segel Mall Center Point karena Tunggak Pajak Rp 250 Miliar

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Mantan Wagub Sumut Ambil Formulir Cagub di Partai Gerindra

Mantan Wagub Sumut Ambil Formulir Cagub di Partai Gerindra

Medan
Sopir Diduga Ngantuk, Bus Tabrak 2 Pejalan Kaki hingga Tewas di Toba

Sopir Diduga Ngantuk, Bus Tabrak 2 Pejalan Kaki hingga Tewas di Toba

Medan
Pantai Pondok Permai di Sumut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Pantai Pondok Permai di Sumut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Medan
Videonya Viral, Bidan Rumah Sakit di Medan yang Remehkan Pasien Dipecat

Videonya Viral, Bidan Rumah Sakit di Medan yang Remehkan Pasien Dipecat

Medan
Disentil Bobby, Anggota Dishub Medan Cabut Laporan Polisi terhadap Pedagang Martabak

Disentil Bobby, Anggota Dishub Medan Cabut Laporan Polisi terhadap Pedagang Martabak

Medan
Pakai Spektrometer, 5 Hektar Ladang Ganja Ditemukan di Sumut

Pakai Spektrometer, 5 Hektar Ladang Ganja Ditemukan di Sumut

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Maju Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi Daftar ke 8 Partai, Terakhir Hanura

Maju Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi Daftar ke 8 Partai, Terakhir Hanura

Medan
Petugas Dishub Medan Polisikan Pedagang Martabak, Bobby Minta Laporan Dicabut

Petugas Dishub Medan Polisikan Pedagang Martabak, Bobby Minta Laporan Dicabut

Medan
Paman Bobby Nasution Ingin Jadi Bacalon Wali Kota Medan lewat PDI-P

Paman Bobby Nasution Ingin Jadi Bacalon Wali Kota Medan lewat PDI-P

Medan
Edy Rahmayadi Daftar Bacalon Gubernur Sumut ke PAN, meski Zulhas Dukung Bobby

Edy Rahmayadi Daftar Bacalon Gubernur Sumut ke PAN, meski Zulhas Dukung Bobby

Medan
Kronologi Tabung Elpiji Meledak di Medan, Terdengar Suara seperti Bom

Kronologi Tabung Elpiji Meledak di Medan, Terdengar Suara seperti Bom

Medan
Bayar Listrik Tiap Bulan, KWh Meter Pedagang Martabak di Medan Dicabut PLN Usai Video Pemalakan Viral

Bayar Listrik Tiap Bulan, KWh Meter Pedagang Martabak di Medan Dicabut PLN Usai Video Pemalakan Viral

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com