Selain pendidikan untuk anak disabilitas, kondisi fasilitas umum pun masih jauh dari kata layak.
Misalnya RAM, fasilitas yang diperuntukan untuk disabilitas tidak ditemui di tempat tempat umum di Kota Pematang Siantar maupun Kabupaten Simalungun.
“Misal di pusat perbelanjaan, laluan untuk Tunanetra itu tidak ada. Kemudian bus khusus untuk membawa anak disabilitas di sini tidak ada. Termasuk toilet umum,” katanya.
Baca juga: Polisi Tangkap Terduga Pelaku yang Perkosa Pelajar Yatim Disabilitas di Blora
Menurut Erlina, anak disabilitas sebetulnya punya kesempatan bermain sama halnya dengan anak yang tumbuh kembangnya baik.
Ia mengatakan, ruang terbuka publik untuk disabilitas pun tidak ada sama sekali. Erlina mencontohkan Taman Terapeutik untuk terapi dan edukasi untuk anak disabilitas.
“Anak-anak disabilitas juga perlu bermain. Gimana mau mengajak anak-anak disabilitas sementara sarana taman untuk bermain tidak ada,” keluhnya.
Ia berharap pemerintah memperhatikan hak anak disabilitas, mulai dari kesehatan, kesejahteraannya dan pendidikan.
“Harapannya kita hidup berdampingan. Mereka (penyandang disabilitas) butuh pendampingan, dan kita pun harus bersyukur dengan kondisi kita sekarang ini. Karena tidak ada ciptaan Tuhan yang sia-sia,” ucapnya.
Baca juga: Bina 126 Anak Disabilitas, Sekolah SLB di Makassar Kekurangan Guru
Di tempat terpisah, Armansyah Nasution selaku Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kota Pematang Siantar mengatakan, anggaran APBD Kota Pematang Siantar secara khusus untuk membantu disabilitas tidak ada.
Bantuan sosial dari Pemkot Pematang Siantar yang diberikan berupa sembako dan pakaian sekaligus kepada lansia, disabilitas dan anak yatim piatu.
“APBD Kota Pematang Siantar untuk disabilitas sebanyak 30 orang. Itu bahan pangan sembako dan baju diberikan empat kali dalam setahun. Penyerahan bantuan ini sekaligus untuk lansia dan anak yatim piatu,” ucapnya.
Di sisi lain, ada bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos RI), yakni bantuan berupa barang untuk usaha bagi disabilitas dan bantuan permakanan untuk disabilitas kategori berat.
“Bantuan permakanan itu makanan yang sudah jadi dimasak oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) untuk kategori disabilitas berat yang hidup sendiri,” katanya.
Adapun 71 orang disabilitas berat dan 132 orang disabilitas akan mendapat bantuan tersebut pada akhir 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.