Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Gratis, Ini Rute Bus Listrik di Medan dan Jam Keberangkatannya

Kompas.com, 4 Januari 2024, 18:12 WIB
Rahmat Utomo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution meluncurkan uji coba pengoperasian bus listrik di Kompleks Perumahan J City, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Kamis (4/1/2024).

Bus ini dioperasikan Pemko Medan secara gratis, sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Bobby mengatakan, bus listrik tersebut dihadirkan tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Pasalnya, anggaran yang dimiliki masih terbatas dan kalah jauh dari DKI Jakarta. Oleh karena ini, pihaknya menggandeng PT Kalista untuk menghadirkan bus-bus listrik tersebut.

"Busnya ini dibantu oleh PT Kalista, ini kolaborasi memang. Anggaran kami kalau dengan Jakarta tidak ada apa-apanya. Jakarta (APBD) Rp 80 triliun, Kota Medan Rp 8 triliun, hanya 10 persen saja dari (Jakarta), kurang lebih anggaran kami," ujarnya sewaktu memberikan sambutan.

Baca juga: Cara Melaporkan Barang yang Hilang di Dalam Bus jika Pengelola Tak Bertanggung Jawab

Baca juga: Operasional Bus Wisata Jakarta: Rute, Jadwal, dan Cara Naiknya...

Kendati anggaran terbatas, pihaknya tetap konsisten mengembangkan kendaraan yang ramah lingkungan, seperti anjuran pemerintah pusat.

Bobby menambahkan, ada beberapa keunggulan yang dimiliki bus berkapasitas 42 penumpang ini.

"Pertama seluruh masyarakat bisa menaiki bus ini secara gratis, kedua untuk lingkungan, ini bus listrik tentu emisinya rendah sekali, ini tidak menggunakan bensin jadi full listrik," kata Bobby.

Baca juga: Penumpang Rosalia Indah Kehilangan Barang di Dalam Bus, iPad Diganti Buku dan Keramik, Ini Kata Manajemen

Miliki 17 koridor

ILUSTRASI: Bus listrikDok. DAMRI ILUSTRASI: Bus listrik

Terkait kehadiran bus ini, pihaknya juga melakukan penataan jalan agar bus tidak terhambat saat sedang melintas.

"Makanya banyak kita lakukan perbaikan, harusnya 2 jalur, jadi tiga jalur, kita rapikan dari kemarin. Jadi bukan hanya kendaraan layak jalan tapi juga jalan layak digunakan, pokoknya kita rapikan terus," katanya lagi.

Menantu Presiden Joko Widodo ini menyebut ada 17 koridor untuk menunggu bus tersebut. Berjalannya waktu, nantinya koridor itu akan terus ditambah.

Baca juga: 9 Cara Mencegah Pecah Ban Mobil di Jalan Tol, Apa Saja?

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan Iswar Lubis menjelaskan, kapasitas baterai bus listrik yang diluncurkan sebesar 300 kWh.

"Bisa tahan satu harian itu, pastinya kalau malam itu bus listrik akan di-cas. Untuk waktu mengecas itu cukup 1,5 jam saja," kata dia.

Iswar mengatakan, titik pertama jalur bus listrik tersebut yakni di kompleks perumahan J-City, Kecamatan Medan Johor. Alasan di sana, lantaran masuk wilayah padat penduduk.

Halaman:


Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau