Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabuli 12 Santriwati, Oknum Pemilik Rumah Tahfidz di Batubara Ditangkap

Kompas.com - 10/02/2024, 17:54 WIB
Rahmat Utomo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Polisi menangkap oknum pemilik pondok tahfidz inisial ZAS di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, karena mencabuli 12 santriwatinya. Rata-rata korban berusia 11 sampai 14 tahun.

Pengacara salah seorang korban, Arif mengatakan, pelaku ditangkap 19 Januari 2024.

Berdasarkan pengakuan korban, kasus ini mulai terungkap sebulan lalu. Awalnya salah seorang santriwati senior merasa risih dengan perlakuan ZAS yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.

Baca juga: Cabuli Anak Tirinya hingga Hamil, Kakek di Blora Terancam Penjara 15 Tahun

"Jadi kakak kelas ini pernah mau diraba (tubuhnya) oleh ustadz pemilik tahfidz inisial ZAS tersebut. Pernah mau diraba di sebuah ruangan tapi dia menolak dengan mengatakan, saya mau keluar dulu," ujar Arif menirukan ucapan santriwati tersebut, saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Sabtu (10/2/2024).

Santriwati itu melihat gelagat mencurigakan dari ZAS yang kerap masuk ke kamar para adik-adik juniornya.

"Karena dia tidak boleh menggunakan handphone akhirnya dia izin keluar. Ditemuinya ibu santriwati lain yang anaknya jadi korban. Dia ceritakan bahwasannya anak ibu yang bernama ini, (dicabuli) sama JAS, dia masuk ke kamar dan segala macam," ujar Arif.

Baca juga: Seorang Kakek di Buton Selatan Cabuli Anak Usia 11 Tahun, Korban Diancam Dibunuh apabila Bercerita

Selanjutnya ibu korban menitipkan handphone ke santriwati senior tadi. Tujuannya untuk merekam pengakuan korban apakah benar telah menjadi korban pencabulan ZAS.

Awalnya, sambung Arif, para korban tidak mengaku namun setelah santriwati senior menyumpah dengan Alquran, para korban membenarkan perbuatan ZAS.

Saat beraksi ZAS kerap memegang hingga mencium daerah sensitif korban.

"Mereka (para korban) membuat testimoni bahwa mereka telah dicabuli, hasil rekaman dibawa keluar lalu diberikan ke ibu santriwati yang jadi korban," ujarnya.

Total saat itu, ada 5 santriwati yang mengaku menjadi korban pencabulan. Selanjutnya orangtua korban mendatangi pondok tahfidz pada 18 Januari 2024.

Tujuannya untuk menjemput anaknya, sembari mengklarifikasi ke ZAS. Namun situasi tidak kondusif, lantaran ZAS tidak mengakui perbuatannya. ZAS pun terpaksa dibawa ke kantor desa oleh warga sekitar.

"Di kantor desa, ZAS juga tidak mengakui, katanya dia hanya melindungi layaknya seorang ayah kepada anaknya kalau sedang sakit, lalu terus mengayomi. Jadi tidak ada yang macam-macam, karena dia berbicara seperti itu akhirnya kepala desa membuka rekaman tersebut," ujar Arif.

Saat disodorkan rekaman suara korban, ZAS mengaku isi rekaman tidak sepenuhnya benar. Spontan orangtua santri marah dan nyaris menghakimi ZAS.

Selanjutnya ZAS dibawa ke Polres Batubara dan 5 orangtua korban membuat laporan polisi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ternyata Bayi yang Diduga Diculik di Medan Dijual Ayahnya Rp 15 Juta

Ternyata Bayi yang Diduga Diculik di Medan Dijual Ayahnya Rp 15 Juta

Medan
Edy Daftar Pilkada Sumut di Perindo, Kenang Dukungan Hary Tanoe Saat Pilgub

Edy Daftar Pilkada Sumut di Perindo, Kenang Dukungan Hary Tanoe Saat Pilgub

Medan
BEM USU Demo UKT Naik, Ada Mahasiswa Nyaris Ngutang ke Pinjol untuk Bayar Kuliah

BEM USU Demo UKT Naik, Ada Mahasiswa Nyaris Ngutang ke Pinjol untuk Bayar Kuliah

Medan
Foto Jokowi Tak Ada di Ruang Rakor, PDI-P Sumut Minta Maaf

Foto Jokowi Tak Ada di Ruang Rakor, PDI-P Sumut Minta Maaf

Medan
Kronologi Porsche Tabrak Avanza, Warung, dan Kantor Polisi di Medan

Kronologi Porsche Tabrak Avanza, Warung, dan Kantor Polisi di Medan

Medan
Porsche Kecelakaan sampai Nempel di Dinding Kantor Polrestabes Medan

Porsche Kecelakaan sampai Nempel di Dinding Kantor Polrestabes Medan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
3 Orang Ditangkap di Medan Bukan Penculik Anak, tapi Terkait Adopsi Ilegal

3 Orang Ditangkap di Medan Bukan Penculik Anak, tapi Terkait Adopsi Ilegal

Medan
Pria di Deli Serdang Ditemukan Tewas dengan Kaki Terikat, Diduga Dibunuh

Pria di Deli Serdang Ditemukan Tewas dengan Kaki Terikat, Diduga Dibunuh

Medan
Heboh soal Warga Tangkap Penculik Anak di Medan, Diduga Terkait Utang

Heboh soal Warga Tangkap Penculik Anak di Medan, Diduga Terkait Utang

Medan
Cuma Ada Foto Wapres di Ruang Rakor, PDI-P Bilang Foto Jokowi Jatuh

Cuma Ada Foto Wapres di Ruang Rakor, PDI-P Bilang Foto Jokowi Jatuh

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi: Saya Melihat Bobby Bukan karena Menantu Pak Presiden

Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi: Saya Melihat Bobby Bukan karena Menantu Pak Presiden

Medan
Jika Ditunjuk Megawati Jadi Cagub Sumut, Edy Bakal Diminta Jadi Kader PDI-P

Jika Ditunjuk Megawati Jadi Cagub Sumut, Edy Bakal Diminta Jadi Kader PDI-P

Medan
Seloroh Edy soal Pasangan Bobby-Ijeck di Pilkada Sumut: Satu Terlalu Tinggi

Seloroh Edy soal Pasangan Bobby-Ijeck di Pilkada Sumut: Satu Terlalu Tinggi

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com