Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halangi Jalan Warga di Medan, Tembok yang Dibangun Sekolah Swasta Dihancurkan

Kompas.com - 08/03/2024, 13:11 WIB
Rahmat Utomo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Dia juga meminta pihak sekolah segera membersihkan material bangunan bekas tembok yang masih berada di pinggir jalan.

"Harapan kami setelah membongkar (tembok) bersihkanlah, ini kan masih ada materialnya. Harapan kami (bagian) di depan (gang) itu jangan dihalangi, kami jangan ditutup, tutup ada mobil di situ, kami susah masuk gangnya kan," tandas Idar

Sementara itu Humas Humas Yayasan Prima Medan yang mewakili Global Prima National Plus School, Devi Marlin saat dikonfirmasi belum memberikan jawaban.

Baca juga: Produktivitas Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri Medan pada 2023 Tinggi, Pj Gubernur Sumut Berikan Apresiasi

Sebelumnya Devi mengatakan alasan penembokan adalah demi melindungi siswa.

Menurutnya diduga banyak aksi kejahatan di gang tersebut. Pihak sekolah juga kerap kemalingan. Bahkan, kata Devi, dari gang tersebut pernah ada mayat anak dibuang ke sekolah.

"Kami itu menjaga anak-anak kami, anak-anak kami itu aset dari kami, jadi kami itu menjaga anak anak, supaya tidak (terjadi apa-apa), kadang-kadang anak (siswa) dipanggil orang tidak dikenal dari belakang (gang)," ujar Devi di Kantor Lurah Sei Mati, Senin (4/3/2024)

"Lalu, kejadian kemalingan, kita sering kemalingan, selain itu pernah jenazah anak anak di buang ke sekolah kami, jadi kami merasa tidak nyaman anak anak juga tidak nyaman," tambah dia.

Langkah Global Prima ini lalu ditentang warga sebab sudah lebih dari 27 tahun jalan tersebut menjadi akses jalan warga.

Salah seorang warga bernama Salim mengatakan meski ada akses jalan lain di Lingkungan 1, namun keberadaan Gang Abadi begitu penting bagi warga di sana.

Baca juga: Soroti Kematian Harimau di Medan Zoo, Siti Nurbaya: Dibina Dulu, Jangan Apa-apa Disanksi

Pasalnya, hanya dari jalan tersebut akses mobil bisa melewati lingkungan padat penduduk tersebut.

“Maaf-maaf nya ya, kalau ada yang sakit atau kebakaran, hanya gang ini yang bisa masuk ambulans atau mobil kebakaran,” ujar Salim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com