"Keterangan dokter, diduga serangan jantung karena memang punya riwayat. Kumatnya bukan tiba-tiba sepertinya, tapi karena dia mungkin sudah berdesakan dengan masyarakat karena padat," katanya.
Senada, Asintel Paspampres Kolonel Kav Herman Taryaman membantah bahwa yang melakukan pengadangan adalah Paspampres.
"Tidak benar adanya. Almarhum meninggal dunia disebabkan karena saat menuju masjid Agung Rantauprapat Labuhanbatu dihalang-halangi anggota Paspampres," katanya, Senin, (18/3/2024).
Herman mengatakan, seperti yang terlihat di video, yang mengadang Mahran menuju Mesjid Agung adalah seorang perempuan. Sedangkan saat itu tidak ada Paspampres pria yang bertugas.
"Saat itu yang bertugas semuanya prajurit Paspampres laki-laki," katanya.
Dia menyebut, anggota Paspampres dalam tugasnya, melekat dengan obyek VVIP, dalam hal ini Presiden Joko Widodo.
"Sehingga apa yang sudah terberitakan saat ini melalui media sosial (medsos) bahwa yang menghalangi Bapak Marhan Harahap untuk melaksanakan shalat di Mesjid Agung Rantauprapat Labuhanbatu itu anggota Paspampres adalah tidak benar," katanya.
Pihak Paspampres turut berbela sungkawa dan prihatin atas meninggalnya Marhan.
Pihak Istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana juga turut berbela sungkawa atas kejadian itu.
"Presiden turut prihatin dan berempati atas insiden yang terjadi saat kunjungan kerja ke Labuhanbatu, Sumatera Utara, serta menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Alm Bp Marhan Harahap," kata Ari, Selasa (19/3/2024).
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Seorang Kakek di Labuhanbatu Tewas Usai Dilarang Masuk Masjid saat Jokowi Salat, Ini Kata Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.