Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Anak Bunuh Ibu di Medan, Gorok Leher Korban dan Pinjam Cangkul Tetangga

Kompas.com - 04/04/2024, 16:31 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang anak bernama Wen Pratama (33) tega membunuh ibunya sendiri, Megawati (56) di Medan, Sumatera Utara, Senin (1/4/2024).

Pelaku berhasil diamankan oleh anggota kepolisian Polrestabes Medan.

Kronologi

Kapolrestabes Medan, Kombes pol Teddy Jhon Sahala Marbun, mengatakan, kasus pembunuhan itu terjadi di Jalan Tuba III, Kecamatan Medan Denai, pada Senin (1/4/2024).

Ia mengatakan, siang itu korban baru saja tiba di rumahnya dan bertemu dengan pelaku.

Korban menegur pelaku lantaran sedang merokok.

"Ibunya pulang kerja lalu memarahi tersangka, dikarenakan korban melihat tersangka memegang rokok mahal," kata Teddy kepada Tribun Medan, Kamis (4/4/2024).

Baca juga: Sosok Anak di Medan yang Bunuh Ibunya dengan Sadis, Baru Bercerai dan Pernah Kecanduan Narkoba

Katanya, usai memarahi anaknya kemudian korban pergi menuju ke arah dapur dan disusul oleh pelaku dari arah belakang.

Lalu, pelaku langsung memariahi korban dan memukulnya secara bertubi-tubi hingga ibunya ini terjatuh di lantai.

"Memang sudah ada dendam sebelumnya, karena sudah sering dimarah oleh ibunya. Korban ini melawan orangtuanya," ujarnya dikutip dari Tribun-Medan.com.

"Selanjutnya tersangka langsung memukul korban dengan kedua tangan dan kemudian korban jatuh sempoyongan," sambungnya.

Korban mengalami luka dibagian wajahnya, kemudian pelaku kembali mengambil pisau kater dan menggorok leher ibunya.

"Tersangka ini tidak puas, dia mengambil pisau di atas kulkas, dan menyayat korban serta menggorok leher korban hingga mengenai tulang," ucapnya.

Baca juga: Anak di Medan Bunuh Ibunya karena Sering Dimarahi, Jasad Korban Dikubur di Samping Rumah

Dengan tidak adanya rasa takut setelah ibunya tewas, pelaku keluar rumah dan mencari cangkul dari rumah tetangganya.

Lalu, ia mengorek tanah yang berbeda tepat di belakang rumahnya dan mengubur korban di sana.

"Tersangka menggali lubang kurang lebih 30 cm, lalu tersangka menguburkan korban di belakang rumah," ujarnya.

Di malam hari, pelaku ini menghubungi mantan istrinya yang berada di Batam dan mengatakan bahwa dia telah membunuh ibu kandungnya.

"Istrinya meminta tersangka mengadu kepada mertuanya dan keesokan harinya tersangka di datangi oleh keluarga dan mengakui perbuatannya," ucap Teddy.

"Selanjutnya ibu mertua mengajak tersangka untuk pergi bersama ke rumah kakak korban, lalu kakak korban melapor ke Polsek Medan Area dan pelaku pun ditangkap," tambahnya.

Baca juga: Ada 212 Kasus DBD di Sumbawa NTB, Didominasi Anak Usia Sekolah 

Lebih lanjut, mantan Dirkrimsus Polda Sumut ini menyampaikan juga bahwa pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 340 Jo 338 dengan ancaman penjara seumur hidup.

"Jarang bukti yang diamankan satu buah pisau kater, cangkul, tong sampah, baju, potongan karton bertuliskan omamega, dan handphone," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul TAK Terima Dimarah karena Beli Rokok, Jadi Alasan Anak Tega Bunuh Ibu Kandungnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Dishub Medan Polisikan Pedagang Martabak, Bobby Minta Laporan Dicabut

Petugas Dishub Medan Polisikan Pedagang Martabak, Bobby Minta Laporan Dicabut

Medan
Paman Bobby Nasution Ingin Jadi Bacalon Wali Kota Medan lewat PDI-P

Paman Bobby Nasution Ingin Jadi Bacalon Wali Kota Medan lewat PDI-P

Medan
Edy Rahmayadi Daftar Bacalon Gubernur Sumut ke PAN, meski Zulhas Dukung Bobby

Edy Rahmayadi Daftar Bacalon Gubernur Sumut ke PAN, meski Zulhas Dukung Bobby

Medan
Kronologi Tabung Elpiji Meledak di Medan, Terdengar Suara seperti Bom

Kronologi Tabung Elpiji Meledak di Medan, Terdengar Suara seperti Bom

Medan
Bayar Listrik Tiap Bulan, KWh Meter Pedagang Martabak di Medan Dicabut PLN Usai Video Pemalakan Viral

Bayar Listrik Tiap Bulan, KWh Meter Pedagang Martabak di Medan Dicabut PLN Usai Video Pemalakan Viral

Medan
Dipolisikan Usai Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan, Pedagang Martabak Pasrah

Dipolisikan Usai Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan, Pedagang Martabak Pasrah

Medan
PLN Cabut Aliran Listrik Pedagang Martabak yang Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan

PLN Cabut Aliran Listrik Pedagang Martabak yang Diduga Dipalak Petugas Dishub Medan

Medan
Curhat Pedagang Martabak di Medan yang Diduga Dipalak Petugas Dishub

Curhat Pedagang Martabak di Medan yang Diduga Dipalak Petugas Dishub

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Anggota Dishub Medan Diduga Palak Pedagang Martabak lewat Jukir

Anggota Dishub Medan Diduga Palak Pedagang Martabak lewat Jukir

Medan
Ledakan Tabung Gas di Kota Medan, 2 Luka-luka dan Dinding Rumah Rusak

Ledakan Tabung Gas di Kota Medan, 2 Luka-luka dan Dinding Rumah Rusak

Medan
Heboh Ledakan Tabung Gas Elpiji di Medan, Ibu dan Anak Terluka

Heboh Ledakan Tabung Gas Elpiji di Medan, Ibu dan Anak Terluka

Medan
Pegawai Dishub Medan Bantah Palak Pedagang, Laporkan Perekam Video ke Polisi

Pegawai Dishub Medan Bantah Palak Pedagang, Laporkan Perekam Video ke Polisi

Medan
Kadishub Medan Bantah 5 Anak Buahnya Palak Penjual Martabak

Kadishub Medan Bantah 5 Anak Buahnya Palak Penjual Martabak

Medan
Bobby Ancam Bongkar Centre Point jika Tak Lunas Pajak Rp 250 Miliar

Bobby Ancam Bongkar Centre Point jika Tak Lunas Pajak Rp 250 Miliar

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com