Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Siswa SMK di Nias Korban Penganiayaan Kepsek Diotopsi

Kompas.com - 18/04/2024, 18:22 WIB
Hendrik Yanto Halawa,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

NIAS SELATAN, KOMPAS.comPolisi mengotopsi jenazah Yaredi Ndruru, siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Siduaori, Nias Selatan, Sumatera Utara, yang tewas diduga karena dianiaya kepala sekolahnya.

Otopsi berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah dr M Thomsen Nias dengan melibatkan tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Sumatera Utara. 

"Sebanyak empat orang tim dari RS Bhayangkara didatangkan dari Polda Sumatera Utara, untuk melakukan otopsi," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Nias Selatan AKP Fredy Siagian di Ruang Jenazah RSUD dr M Thomsen, Kamis (18/4/2024). 

Baca juga: Kepsek di Nias Penganiaya Siswa sampai Tewas Dibebastugaskan

Fredy tidak memberikan banyak pernyataan seputar kematian Yaredi. Dia hanya menyatakan, penganiayaan yang jadi penyebab kematian itu terjadi di ruang kelas pada Maret 2024. 

Polisi disebutnya sudah memeriksa sembilan orang terkait kasus ini. 

“Sekarang tim forensik sedang melakukan otopsi, belum bisa diberikan hasilnya sekarang,” sebut Fredy. 

Sedangkan Keluarga Yaredi mengatakan, otopsi sudah berlangsung sejak Kamis pagi.

"kami sudah di sini sejak pagi tadi, menunggu proses otopsi yang dilakukan oleh polisi," kata Everianus Laia, Paman korban di ruang jenazah.

Saat ini, keluarga Yaredi hanya berharap laporan mereka ke polisi bisa ditindaklanjuti sehingga pelaku bisa dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca juga: Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Rencananya, usai diotopsi jenazah korban langsung dibawa ke kampung halamannya.

"Untuk kapan dikebumikan masih belum ditentukan, kami harus musyawarah terlebih dahulu," kata Everianus menutup pembicaraan.

Sebelumnya diberitakan, Yaredi (17), pelajar SMK Negeri 1 Siduaori, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, tewas diduga dianiaya kepala sekolahnya, SZ (37).

Korban diduga dipukul di bagian kening sebanyak lima kali oleh SZ. Usai dipukul, korban mengalami pusing di hari yang sama.

Yaredi sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Kronologi Siswa SMK di Nias Tewas Diduga Dianiaya Kepsek, Kening Dipukuli Saat Berbaris

Berdasarkan keterangan dokter, korban mengalami luka bekas pukulan di bagian kening sehingga membuat salah satu saraf tidak berfungsi.

Keadaan ini membuat kondisi korban semakin parah hingga akhirnya meninggal pada 15 April.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com