Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikson Nababan dan Strategi Membangun Sumut dari Desa

Kompas.com - 16/06/2024, 05:00 WIB
David Oliver Purba

Editor

“Kemudian tahun lalu kita sudah 1.000 km yang kita tuntaskan. Kita hitung biaya pemeliharaan ini itu habis sampai tahun 2023 sebesar Rp 50 miliar. Tapi sudah menghasilkan 1.000 km di angka (biaya) Rp 2 triliun. Jadi saya efisiensi anggaran itu Rp 1,95 triliun,” ujar Nikson.

Kini, tak ada lagi desa terisolasi di Tapanuli Utara. Semuanya sudah terhubung dan mampu menjalankan roda perekonomian.

Ditambah, semua desa di Tapanuli Utara kini sudah teraliri listrik.

“Desa harus interkoneksi, dia enggak boleh satu jalur, dia harus terkoneksi juga ke desa yang lain biar lancar ekonomi,” ujar Nikson.

“Tak ada lagi desa di Tapanuli Utara yang tak merdeka. Tak ada lagi desa di Tapanuli Utara yang tak teraliri listrik,” kata Nikson menambahkan.

Memanfaatkan Lahan Tidur

Nikson juga punya cara lain membangun desa, yaitu dengan memanfaatkan lahan tidur.

Dia membuat program mekanisasi pertanian agar produktivitas pertanian semakin meningkat.

Program ini juga muncul dilatarbelakangi usia produktif di Tapanuli Utara yang menurun.

Dengan program ini, Nikson menggencarkan pengolahan lahan tidur gratis. Dia membeli tujuh traktor berbiaya Rp 12 miliar yang diambil dari APBD.

Adapun operator, biaya solar, dan pemeliharannya ditanggung APBD.

Pemkab Tapanuli Utara mengolah lahan tidur milik warga secara gratis. Dengan catatan, luas lahan di bawah 2 hektare.

Dengan cara ini, ada 6.000 hektare lahan tidur yang kembali produktif.

Jika dihitung, seandainya pengolahan lahan tidur berbayar, maka dibutuhkan anggaran mencapai Rp 600 miliar dengan asumsi Rp 3 juta per hektare jika menggunakan pihak ketiga.

Sementara, dengan strategi yang Nikson lakukan, biaya yang diperlukan hanya Rp 24 miliar.

“Saya sudah efisiensi anggaran ratusan miliar,” ujar Nikson.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com