PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Seorang pria di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, tewas ditabrak kereta api (KA) saat berjalan kaki di lintasan rel.
Korban bernama Rimson Butarbutar alias Palo (47) yang sehari-hari bekerja sebagai calo angkutan kota di Jalan Merdeka depan Pasar Horas Pematangsiantar.
Korban ditabrak tak jauh dari rumahnya di lintasan KA yang berlokasi di Jalan Muhajir, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Siantar Timur, Selasa (25/6/2024).
Baca juga: Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah
Menurut warga setempat, korban saban hari berjalan kaki dari rumahnya di Jalan Muhajir ujung menuju tempat kerjanya.
“Tadi pagi kejadiannya jam sembilan pagi. Dia (korban) kadang jalan di pinggir (rel), tapi itulah, mungkin nahas badannya. Dipanggil-panggil pun tak didengar,” ujar Ayu ditemui di lokasi usai kejadian.
Dia mengatakan, KA barang itu melintas dari arah Medan menuju Kota Pematangsiantar. Korban berjalan kaki searah dengan KA.
Baca juga: Pikap Ditabrak Kereta Joglosemarkerto di Kendal hingga Ringsek, 4 Penumpang Selamat
“Dia jalan dari sini mau ke Pasar Horas. Satu arah dengan kereta apinya, mungkin badannya tertabrak terus tercampak,” ucap Ayu.
Kapolsek Siantar Timur, Iptu John Purba mengatakan, setelah tabrakan itu korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Polisi mengevakuasi korban ke ruang instalasi jenazah RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar setelah menerima informasi tersebut.
John mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi bernama Zainal Lubis (47), korban berjalan kaki di lintasan rel lalu diteriaki supaya menghindar saat KA melaju dari belakang korban.
“Namun korban seolah tidak mendengar sampai akhirnya saksi Zainal ini melihat bagian samping depan kereta api tersebut menabrak tubuh korban dan langsung terpental ke samping,” kata dia.
Lebih lanjut disampaikan John, akibat kecelakaan itu kondisi tubuh korban mengenaskan. Anggota tubuhnya patah remuk. Warga juga menghubungi keluarga korban agar datang ke lokasi.
“Jasad korban telah kita evakuasi ke ruangan Instalasi Jenazah RSUD Dr Djasamen Saragih untuk dilakukan visum luar,” katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang