Kecanduan Judi "Online", 3 Remaja di Medan Curi Uang dan Rokok dari Warung Tetangga

MEDAN, KOMPAS.com - Sebanyak tiga remaja berkomplot mencuri puluhan slop rokok dan uang dari warung sembako tetangganya untuk bermain judi online di Jalan Luku I, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.

Kanit Reskrim Polsek Delitua, AKP Maruli Tua Siregar mengatakan, kejadian berlangsung pada Jumat (9/8/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.

Korban bernama Vernando Berutu (40). Sedangkan pelaku bernama Wisnu Juliandri (19), Bagas Ginting (22), dan Mahmud Luvian (20).

Baca juga: Promosikan Judi Online, Selebgram di Temanggung Ditangkap

“Mulanya istri korban yang mengabari suaminya bahwa warung mereka berantakan. Waktu diperiksa sejumlah barang jualan mereka raib,” kata Maruli kepada Kompas.com, Selasa (13/9/2024).

“Ada puluhan slop rokok hilang, uang Rp 1,5 juta, dan 1 unit ponsel. Setelah dicek, ternyata pintu belakang warungnya sudah dalam keadaan rusak. Kemungkinan dari situ malingnya masuk,” sambungnya.

Baca juga: Sarjana Jadi Maling, Curi Uang Rp 100 Juta Milik Lansia untuk Judi Online

Mendapati hal itu, korban membuat laporan ke Polsek Delitua. Proses penyelidikan berlangsung, sejumlah saksi dan kamera CCTV di sekitar lokasi diperiksa. Terakhir, pihaknya dapat mengidentifikasi salah satu pelaku, Wisnu.

“Di hari itu juga, Wisnu ditangkap dan mengaku melakukan pencurian bersama dua temannya, Mahmud dan Bagas. Wisnu berperan memantau orang di jalan. Mereka ini masih tetangga korban, tinggal di Jalan Luku,” ucapnya.

Selanjutnya, petugas menangkap Bagas di Jalan Luku I pada Minggu (11/9/2024). Hasil interogasi, Bagus berperan mengambil rokok korban yang ada di steling. Dari keterangan Bagas, polisi kemudian mengetahui keberadaan Mahmud.

“Tak lama, kami menangkap Mahmud saat di warnet Mahmud di Jalan Jamin Ginting. Hasil penyelidikan, uang yang mereka ambil dipakai untuk bermain judi online. Hasil tes urine juga mereka ini positif narkoba,” ucapnya.

Kini, ketiga pelaku ditahan di Polsek Delitua untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Mereka dikenakan Pasal 363 KUHPidana.