MEDAN, KOMPAS.com - Kesulitan berjalan tak menghentikan langkah Vetrayani Bago mengikuti ibadah misa secara online bersama Paus Fransiskus.
Sore itu, Kamis (5/8/2024), Vetrayani tiba di Gereja Katolik Santo Antonius Padua di Jalan Hayam Wuruk, Kota Medan, dengan kursi roda yang didorong suaminya.
Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai PNS di Pulau Tello, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara ini merasa sangat bersyukur bisa menikmati ibadah bersama Paulus.
Baca juga: Para Suster Karmel Malang Khusyuk Ikuti Misa Paus Fransiskus via Streaming
"Sangat senang walaupun hanya mengikuti ibadah secara online. Saya merasa mendapatkan berkat," kata Vetrayani.
Meski begitu, dia mengakui sebetulnya sangat ingin mengikuti ibadah misa itu secara langsung di Jakarta. Namun kondisinya saat ini membuat keinginannya pupus.
Suasana pun sempat berubah menjadi haru. Wanita berusia 38 tahun ini tiba-tiba terdiam dan memegang wajahnya. Tak berapa lama isak tangisnya terdengar dan air matanya berlinang.
Baca juga: Melihat dari Layar, Umat Katolik Banyuwangi Terharu Ikut Live Streaming Misa Agung Paus Fransiskus
Terlintas di benaknya perihal penyakit yang sedang diderita. Sudah setahun terakhir, ia sulit berjalan jauh karena mengalami penyempitan saraf di bagian otak.
Hal itu membuatnya beranjak dari Nias Selatan menuju Malaysia untuk cek up beberapa minggu lalu. Kemudian dia dan sang suami menginap di salah satu hotel di Kota Medan.
Belakangan, didapatinya kabar yang membuatnya cukup was-was. Dokter merekomendasikan agar dirinya harus menjalani operasi dalam waktu dekat.
"Makanya saya bela-belain datang ke sini. Walaupun online, setidaknya di sini juga dapat berkat. Semoga saya sembuh," sebutnya.
"Yang penting itu datang dari kesungguhan hati kita. Kita percaya bahwa berkat itu, meskipun bapa Paus di sana, pastinya ada mujizat ke depan," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang