MEDAN, KOMPAS.com - Pj Gubernur Sumatera Utara, Agus Fantoni, memberikan tanggapan terkait kondisi jalan menuju GOR Bola Voli Indoor Sumut Sport Center di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, yang saat ini masih dalam keadaan berkubang.
Venue ini merupakan salah satu lokasi yang akan digunakan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
Fantoni menjelaskan bahwa jalan yang dimaksud bukanlah jalan utama menuju venue pertandingan voli, melainkan akses menuju pintu belakang.
Baca juga: Jalan ke Venue Voli PON Berkubang, Kadispora Sumut: Itu Becek karena Hujan
Menurut rencananya, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan mengunjungi venue tersebut pada Selasa (10/9/2024), sehingga jalan utama akan dikosongkan dan para peserta harus menggunakan jalan belakang yang belum siap.
“Kejadian di voli kemarin, memang rencananya Pak Presiden berkunjung ke situ. Standar protokolnya jalan harus dikosongkan,” ungkap Fantoni saat konferensi pers di Media Center PON XXI di Hotel Santika Medan, Rabu (11/9/2024).
Meskipun demikian, Fantoni menambahkan bahwa kondisi jalan tersebut saat ini sudah lumayan bisa dilalui.
Jalan utama menuju venue juga telah dibuka dan dapat diakses.
Dia juga menyebutkan bahwa terdapat banyak faktor yang membuat venue voli belum sepenuhnya siap.
"Banyak faktor. Kalau seperti voli itu kan tergantung juga pembangunannya. Nah, kondisinya hari ini sudah siap dan bisa terlaksana. Nanti kita bisa tinjau ke sana," jelasnya.
Sebelumnya, video yang menunjukkan para atlet kesulitan mengakses GOR Voli Indoor karena jalan yang berlumpur menjadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut, atlet terlihat harus menggunakan papan untuk menghindari genangan air.
Pantauan di lapangan pada Selasa (10/9/2024) menunjukkan bahwa akses jalan menuju GOR masih berlumpur dan sulit dilalui.
Baca juga: Pj Gubernur Sumut Dukung Pendampingan Hukum PON XXI oleh Kejagung dan Polri
Beberapa alat berat masih terlihat bekerja untuk meratakan tanah di sekitar venue.
Sementara itu, di dalam GOR, pemain voli sudah mulai melakukan latihan meskipun sejumlah pekerja masih sibuk memasang fasilitas lapangan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang