MEDAN, KOMPAS.com- Pembangunan venue voli indoor di arena Sport Center Sumut, Desa Sena, Deli Serdang, menuai kritik karena belum rampung hingga hari pertandingan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada Selasa (10/9/2024). Penundaan pertandingan voli sehari menjadi sorotan utama.
Menanggapi kritik tersebut, Ketua Harian Pengurus Besar (PB) PON XXI wilayah Sumut, Baharuddin Siagian, menegaskan bahwa pengerjaan venue telah selesai.
Ia bahkan mengklaim bahwa arena voli tersebut menjadi yang terbaik kedua di Indonesia setelah venue voli di Papua.
“Gedungnya sudah selesai 100 persen, ini menjadi gedung voli terbaik ke-2 di Indonesia. Ini yang harus kita publikasikan,” kata Baharuddin dalam konferensi pers di Media Center PON XXI di Hotel Santika Medan, Kamis (12/9/2024).
Baca juga: Pembangunan Jalan Sport Center PON XXI Belum Selesai Jelang Penutupan
Baharuddin menjelaskan bahwa venue sudah digunakan untuk bertanding, dengan fasilitas yang memenuhi standar internasional, termasuk material voli seperti karpet dan area pemanasan yang tersedia dalam gedung yang sama.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Sumut sekaligus Ketua PB PON XXI wilayah Sumut, Agus Fatoni, menyebutkan bahwa keterlambatan pembangunan venue disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya anggaran yang baru tersedia menjelang PON.
“Yang menjadi tantangan adalah dengan anggaran dan waktu yang singkat, kita harus menyiapkan semua ini,” ungkap Fatoni dalam konferensi pers di tempat yang sama.
Sebelumnya, pada Selasa (10/9/2024), kondisi di lapangan menunjukkan akses menuju Gedung Olahraga (GOR) masih berlumpur, dengan alat berat masih meratakan tanah di sekitar venue.
Dalam GOR, pemain voli sudah mulai berlatih, meskipun fasilitas belum sepenuhnya selesai dipasang.
Baca juga: Lari Lintas Alam Jadi Pertandingan Ekshibisi di PON XXI
Sorotan juga tertuju pada fasilitas yang belum memadai, seperti lampu sorot dan tempat duduk penonton yang belum terpasang, serta kondisi toilet yang kotor.
Samsul, pelatih tim voli Jawa Barat, menyebutkan bahwa ini adalah kondisi terburuk dalam sejarah PON.
"Semua bisa melihat bahwa sarana dan prasarana selama PON di Indonesia, mungkin ini yang terburuk," kata Samsul saat diwawancarai di lokasi, Selasa (10/9/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang