Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PON XXI Sumut-Aceh, Kontingen Jakarta Masih Dominasi Poin di Catur Cepat

Kompas.com, 12 September 2024, 18:29 WIB
Hendri Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARO, KOMPAS.com – Pertandingan cabang olahraga (cabor) catur, nomor catur cepat kategori perorangan putra dan putri serta beregu putra dan putri, digelar di Hotel Mikie Holiday, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (12/9/2024).

Kontingen Jakarta masih mendominasi poin setelah memborong empat medali emas di nomor catur kilat sehari sebelumnya.

Koordinator juri dan wasit catur, Endar Sakti Lubis, menjelaskan bahwa waktu pertandingan catur cepat ini berkisar antara 15 menit hingga 1 jam. Hasil dari nomor catur cepat ini juga akan menjadi acuan untuk pairing di nomor catur standar, sehingga para pecatur harus berusaha meraih kemenangan.

Baca juga: Juarai Kualifikasi, Tim Catur Jabar Targetkan 6 Emas di PON 2024

"Hari ini kita memperlombakan catur cepat, di mana catur cepat berbeda dengan catur kilat yang hanya memiliki waktu 3 menit plus 5 detik. Catur cepat memiliki waktu 15 menit plus 10 detik per pertandingan," ucapnya.

Endar juga menjelaskan bahwa metode pertandingan dalam catur cepat tetap sama seperti di catur kilat, yakni beregu putra-putri dan perorangan putra-putri, dengan total 9 babak yang akan dimainkan.

"Metode pertandingan masih sama seperti catur kilat, yang membedakan hanya waktu pertandingan," tambahnya.

Pada pertandingan catur cepat yang berlangsung selama 9 babak, di babak kedua, pecatur unggulan DKI Jakarta, Ummi Fisabilillah, yang sebelumnya meraih medali emas di nomor catur kilat, ditahan imbang oleh pecatur unggulan Jawa Barat, Irene Sukandar, peraih medali perak.

Dari hasil babak keempat, klasemen sementara perorangan putra dipimpin oleh pecatur Jawa Barat, Arif Abdul Aziz, dengan nilai 3,5, diikuti GM Novendra Priasmoro di posisi kedua dengan nilai yang sama, dan posisi ketiga ditempati pecatur Kalbar, Muhammad Kamalsyah, dengan nilai 3.

Untuk kategori perorangan putri, Ummi Fisabilillah, peraih medali emas di nomor catur kilat, berada di urutan kelima. Posisi pertama ditempati oleh pecatur DIY, Shafira, dengan nilai 4, diikuti oleh Chelsie Sihite di posisi kedua dengan nilai 3,5, dan Ivana Lasama dari Papua di posisi ketiga dengan nilai 3.

Di kategori beregu putra, tim tuan rumah Sumatera Utara berhasil merangkak naik ke posisi ketiga dengan nilai 2, tepat di bawah Jawa Barat dengan nilai 3, dan peringkat pertama ditempati oleh pecatur Jawa Timur dengan nilai 4.

Baca juga: DKI Jakarta Sapu Bersih Emas di Cabor Catur Kilat PON XXI Aceh-Sumut

Sementara itu, untuk kategori beregu putri, posisi pertama ditempati oleh pecatur DKI Jakarta dengan nilai 3, disusul oleh Jawa Barat di posisi kedua dengan nilai 3, dan Lampung di posisi ketiga dengan nilai 2.

Namun, hasil sementara ini belum final karena masih ada 5 babak pertandingan yang akan dilanjutkan esok hari.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau